DOSA


Manusia selalu punya cara menghibur diri dan membesarkan hati. Tiap kali dirinya melakukan kesalahan, ia akan berkata "kita hanyalah manusia biasa, tempatnya salah dan alpa", seakan menjadi justifikasi kewajaran untuk atas sgala kekeliruan dan kekhilafan yg pernah kita lakukan.

Lalu sebagai alasan penguat, kita sertakan contoh manusia panutan, "Nabi Adam pun pernah melanggar larangan Tuhan, Nabi Ibrahim pun pernah tiga kali berbohong, Nabi Harun pun pernah lalai mencegah kaumnya menyembah patung sapi."

Harusnya kita ingat bahwa semua manusia pd dasarnya manusia 'biasa', termasuk para Nabi dan Rosul-Nya. Mungkin para ulama mengartikan ke-maksum-an Nabi Muhammad sebagai "terjaga dr berbuat dosa". Saya tak begitu mengerti perkara etimologi bahasa arab, tp saya lebih suka memahami ke-maksum-an Rosululloh sebagai "kemampuan menjaga diri dr berbuat dosa". Pemahaman seperti ini rasanya lebih bs diterima menurut naluri kemanusiaan saya.

Sebagaimana yg pernah di nyatakan oleh Nabi, "Tiap diri manusia ada syetannya, salah sahabat bertanya : apakah termasuk Engkau juga, Ya Rosululloh. Jawab beliau : Ya, tp Allah membantuku menaklukkan syetan itu." (Mohon dikoreksi bila saya keliru menyertakan redaksi terjemah hadits dan salah pula memahaminya)

Manusia slalu punya potensi berbuat dosa, baik disadari atau tanpa disadarinya. Tp potensi dosa tidak lantas menjd toleransi untuk dimaklumi begitu saja. Dosa harus dipandang sebagai momok menakutkan, bila yg kita perhitungkan betapa kejam balasan yg akan diberikan.

Bagaimana cara kita agar tidak terbiasa bergelimang dosa ? Ada banyak cara, salah satunya : Jangan pernh mulai mencoba sesuatu yg mengandung dosa. Bila pertama kali kita melakukannya, mungkin akan ada penyesalan, rasa bersalah dan perasaan berdosa yg teramat dalam. Boleh jd kita lalu berikrar dgn taubatan nasuha. Tp, bila lain kali godaan itu datang lagi, dan tak kuasa kita menahannya, lama-kelamaan perasaan bersalah itu akan hilang, merasa biasa aja..inilah jebakan dan perangkap perbuatan yg mengandung dosa.

Kita boleh menganalogikan dgn merokok, pertama kali kita mesti merasa tdk nyaman, takut ketahuan..dua tiga kali dan seterusnya, setelah terbiasa dan ketagihan..kita tak perduli lg dgn cemoohan, bahkan tak ambil pusing bagaimana hukumnya..makruh atau haram. Bahkan semisal ada pilihan hukum merokok itu wajib, pasti kita akan senang hati memilih opsi ketiga.

Dalam perjalanan hidupku, saya pernah merasa frustasi akan ingatan dosa2 yg pernah sy lakukan dan mungkin selanjutnya akan kembali terjadi lg. Tak perlu saya ceritakan dosa2 apa saja itu..karena sama tak perlunya dgn menceritakan berapa banyak pahala yg sudah saya kumpulkan. Sampai2 sehabis shalat ada do'a yg dahulu cukup rajin saya panjatkan..."Ya Allah, bila hidupku hanya habis untuk berbuat maksiat kepada-Mu, jangan biarkan aku berumur panjang..yg cuma akan membuatku berat mempertanggungjawabkannya dihadapan-Mu kelak."

Tentu saya tahu anjuran berdo'a agar dikaruniai umur panjang. Tp, kita harus ingat umur panjang membawa konsekuensi. Do'aku itu bukan berarti keinginan supaya lebih baik mati saja. Tidak, saya sama seperti anda..laksana puisi "aku ingin hidup seribu tahun lagi."

Do'a itu punya pengharapan yg bersayap, dgn kata lain aku ingin mengatakan "Tuhan, aku tahu sebaiknya aku berumur panjang, maka berikanlah aku jalan dan kesempatan2 yg lapang ntuk berbuat kebaikan..agar aku sibuk dgn urusan kebajikan yg membuatku lupa untuk berbuat dosa."

Sampai detik ini aku masih dikaruniai kehidupan..tetap saja masih sedikit sekali menumpuk pahala dan masih banyak menimbun dosa. Tp, aku bersyukur..karna hidup berarti masih ada kesempatan untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Selalu ada cukup waktu untuk berbuat kebaikan.


oleh Ainul Huda Afandi pada 03 Februari 2011 jam 23:29

MENGHAKIMI SANG PENGADIL


Sore td aku menyempatkan diri sejenak menonton liga ISL, sesaat setelah babak kedua dimulai. Memainkan pertandingan antara tuan rumah Persisam samarinda menjamu Deltras sidoarjo. Pertandingan berjalan seimbang, tp seharusnya bs lebih menarik bila melihat sejumlah pemain asing berkualitas dr masing2 tim.
Bila patokannya nama besar, mestinya Deltras punya lini serang yg garang. Marcio souza, cristiano lopes, dan danilo fernando adalah pemain2 dgn kualitas skill dan agressifitas diatas rata2 untuk ukuran liga indonesia. Sayangnya bagusnya striker deltras tak ditopang lini tengah yg kuat, jarak pemain seringkali terlalu jauh, sehingga pemain2 depan deltras cenderung bermain individual, dan itu jelas tak efektif, apalagi marcio dan lopes punya tipikal yg sama.




Persisam jg punya koleksi pemain bintang semacam julio lopes, Ronald Fagundes dan pavel solomin. Ku lihat mereka lebih seimbang dlm permainan, konsisten dlm mengalirkan serangan, dan hasilnya menjelang akhir pertandingan mereka mampu mencetak gol kemenangan.

Gol yg terjd sebenarnya bs dihindari klo salah satu pemain deltras tidak merusak konsentrasi mereka sendiri. Bermula dr posisi bola mati dan salah seorang pemain yg baru masuk, Fahmi yg mencoba memprovokasi Fagundes, dgn mengajak adu-mulut dan menghalangi fagundes yg hendak mengambil tendangan bebas. Anehnya wasit diam saja, dan tidak memperingatkan fahmi. Sempat beberapa saat terjadi kericuhan.

Dulu sy pernah menonton deltras main, dan baru tau betapa buruk mental pemain senior bernama fahmi ini. Saat itu situasinya nyaris sama, ia masuk lapangan sebagai pemain pengganti, tidak lama kemudian hampir berkelahi dgn pemain lawan, lalu dlm beberapa menit akibat pelanggaran2 keras, pemain yg lebih pantes main di level tarkam ini mendapat kartu merah. Mending klo mainnya bagus, ada yg bs dipuji..tp klo pemain model begini sih, ke laut aja deh..

Gol satu2nya dlm pertandingan td sore diprotes keras pemain deltras. Mereka sempat WO. Padahal dlm tayangan ulang menurutku tak ada yg ganjil, gol td sah, kecuali klo bolanya emang lebih dulu tlah melewati garis lapangan. Bolehlah diperdebatkan. Tp, apapun problem wasit, regulasi dlm sepak bola sudah memastikan, keputusan wasit adalah 'harga mati'.

Memprotes keras wasit sebaiknya memang tak perlu jd urusan pemain, toh jarang2 ada wasit yg mau menganulir putusannya, hal2 yg tidak diterima akibat putusan wasit biarlah jd urusan manajemen klub ama Badan Liga yg membawahi wasit.

Banyak faktor yg menyebabkan kualitas wasit di indonesia dikenal buruk, sampai2 ngga di pake dlm ajang turnamen skala piala asia dan piala dunia. Persoalan utama sebenarnya bukan faktor uang. Mereka sudah dapat honor yg pantas, lg pula umumnya wasit punya pekerjaan tetap lain, beda dgn pemain yg harus full konsentrasi, karena tiap hari harus latihan.

Persoalan yg menurutku urgen bagi wasit indonesia adalah minimnya pelatihan, pembinaan dan pemahaman terhadap aturan main sepak bola. Banyak situasi dlm pertandingan yg menuntut wasit tidak saja harus benar, tp jg tepat dlm memutuskan. Sungguh tidak gampang jd wasit. Selain butuh mental yg kuat sehingga tidak mudah terpengaruh tekanan pemain dan penonton, seorang wasit harus punya stamina fisik yg bagus, yg membuatnya tidak malas bergerak. Banyak keputusan2 yg tidak tepat berasal dr penempatan posisi wasit yg tidak efektif untuk melihat gerak-gerik dan aktifitas pemain, baik yg tengah menguasai bola atau tanpa bola.

Selain itu faktor lain yg membuat wasit indonesia gampang ditekan pemain, penonton atau ditengarai menerima suap, adalah aspek keselamatan. Sering kita jumpai wasit dikeroyok dan dipukuli, karena pihak keamanan 'setengah hati' dlm melindungi wasit. Bahkan, pelaku pengeroyokan dan pemukulan kerapkali tidak memperoleh sanksi hukum yg sepantasnya. Bila sudah begini, mau tak mau kita harus menunjuk PSSI sebagai pihak yg tidak cakap dlm menegakkan aturan main.

Sejauh ini saya tidak akan menilai wasit2 di LPI lebih baik drpada wasit ISL. Benar ada usaha perbaikan untuk mencitrakan diri sebagai pengadil pertandingan yg baik, tapi tim2 ISL punya kualitas dan level tim yg lebih tinggi dr klub2 LPI. Ada semangat persaingan yg lebih ketat dan melibatkan fans yg begitu fanatik. Sehingga level tekanan yg diterima wasit LPI memang belum seberat wasit ISL. Mungkin baru bs diperbandingkan lima tahunan lagi, kala sudah ada sistem degradasi, juara dan munculnya kekuatan2 utama tim di liga.

Belajar dr primier league di inggris, liga di sana adalah contoh ideal bagaimana mestinya menjalankan roda kompetisi. Tiap pertandingan di rekam, hampir di setiap sudut stadion ditempatkan cctv yg memungkinkan tidak saja merekam aktifitas pemain atau offisial, tp jg penonton. Bagi penonton yg diketahui melanggar aturan menonton dlm stadion dgn kategori berat, tanpa ampun akan dilarang menonton di seluruh stadion yg diakui oleh FA, bisa saja berlaku seumur hidup.

Disana aturan bukanlah tinggal aturan, tp ada komitmen menegakkan aturan, menjunjung tinggi nilai sportivitas, semua didasari kecintaan pada olahraga sepak bola.


oleh Ainul Huda Afandi pada 03 Februari 2011 jam 19:58

KELUAR DARI ZONA NYAMAN


Krisis mesir seperti yg kita saksikan dr kejauhan saat ini hanyalah masalah waktu. Sama halnya keruntuhan kerajaan saudi arabia, kerajaan yordania, 'kerajaan' rezim myanmar, 'kerajaan' Khadafi di libya, 'kerajaan' fidel castro di Kuba, semua cuma soal waktu saja. Akan tiba harinya, saat semua zona nyaman itu harus tumbang di lindas roda zaman.

Gejolak sosial-politik di Mesir memang menimbulkan keprihatinan mendalam bg warga dunia, musibah bagi keluarga yg ditinggal mati para martir demi sebuah revolusi. Tp tiap musibah senantiasa terselip hikmah dan pelajaran berharga.

Mesir adalah salah satu negeri para nabi. Di mesir pula dahulu para pendusta agama pernah berkuasa. Di Timur Tengah, mesir adalah negara 'kunci', posisinya strategis dlm mengendalikan perlawanan bangsa arab terhadap sepak terjang israel, dan pemilik 'kunci' itu (presiden Husni Mubarak) kini telah digoyang oleh krisis kepercayaan. Atas situasi yg tak terduga ini, Israel dan Amerika pantas merasa gentar, was-was menyambut siapa pemegang 'kunci' berikutnya.

Pasca perang Arab-Israel puluhan tahun silam, yg berakhir dgn kekalahan di pihak negara2 arab (dan membuat palestina dan dataran tinggi golan di suriah di kuasai israel), mesir selaku 'pemimpin' negara2 arab memiliki peran sentral dlm menjaga perdamaian di timur tengah. Perdamaian itu sejauh ini masih bisa dikendalikan, walau israel berkali2 melukai perasaan bangsa arab dgn kejahatannya atas warga palestina.

Apalagi sudah lama, sejak negara2 timur tengah selepas perang dunia II tumbuh dgn perkembangan ekonomi yg amat pesat. Kesejahteraan yg melimpah ruah itu lantas menciptakan zona-zona nyaman, yg membuat empati dan solidaritas sebagai sesama bangsa arab (sekaligus pula sesama umat islam) pupus dan luntur oleh kepentingan nasional masing2. Mungkin bagi mereka, semangat "ukhuwah islamiyah" dan "antar muslim itu bersaudara" hanyalah tinggal kata2, cukuplah di ucapkan lisan, tapi tak perlu berbuat apa2.

Rakyat mesir sudah mulai mendobrak zona nyaman pemimpin2 mereka, angin revolusi itu cepat atau lambat akan menyebar kemana2. Mungkin sejauh ini baru seputar persoalan negara..tp saya yakin satu saat akan menyentuh pula wilayah agama. Saat kita yg jauh disini harus turut melibatkan diri atas segala dinamika umat beragama yg bakal terjadi. Wallahu a'lam.



oleh Ainul Huda Afandi pada 03 Februari 2011 jam 13:03

SURGA ILMU



Suatu hari, saat aku mulai beranjak remaja, Abahku memintaku untuk masuk pesantren..tradisi dalam keluarga yg berlaku pula pada saudara2ku yg lain. Berat hati rasanya aku menerima keinginan beliau..tp tak berani menolaknya secara langsung..ku sampaikan keberatan itu pada ibu, "mondok itu seperti susu untukku, bu. Bagus, tp sayang aku ngga suka." (Kebetulan, kecuali ayam aku memang ngga doyan segala jenis daging hewan darat, termasuk susu).

Tapi, apalah daya anak dihadapan orang tuanya, seberat apapun menerima kehendak org tua, itulah sebenarnya yg terbaik buat kita. Walau jenuh pd dunia yg sama dan mendambakan kehidupan berbeda, kita harus percaya betapa besar kasih dan sayang orang tua, semua demi kebahagiaan masa depan kita.
Menuntut ilmu (apapun dan dimanapun) harus berlandaskan keikhlasan, kesungguhan dan cinta. Kata peribahasa "man jadda wa jada", siapa sungguh berusaha pastilah ia bisa. 

Kesungguhan, keikhlasan dan cinta itulah yg tak ku bawa dalam ruang2 belajar ilmu agama. Walau pun latar belakang pendidikanku benar2 agama oriented, TPA, MI, MTs, MA, Pesantren, Lalu kuliah di IAIN\UIN dgn bilangan semester yg bs bikin geleng2 kepala..tak jua mampu membuatku mengerti betul soal agama.

Apakah semua ini membuatku lantas menyesali ?.. ngga. Sedari awal aku sadar, kami memang tak cukup saling cinta, dan inilah resikonya. Ilmu tak akan mencintai siapapun yg tak menyukainya..anda benci ikut pelajaran matematika, jangan pernah berharap anda akan bisa mengerti dan menguasai materi dgn sendirinya.

Sementara, ada ilmu lain yg dr balita memang aku suka, yakni mendengar, membaca dan melihat berita. Mulai zaman radio sampai era internet. Masih ku ingat aku paling suka dengar warta berita RRI, berita daerah, berita nasional dan dunia dalam berita-nya TVRI..sampai hafal nama2 presenternya, Daniel, teungku malinda, (Jadul bgt yah..), mungkin yg males nonton, acara laporan khususnya pak harmoko yg isinya cuma ngomongin harga cabe keriting.

Masih terbayang jg saking 'haus' akan berita, tiap ada acara pengajian ku cari di dapur, tempat org2 sibuk masak.. tumpukan koran2 bekas..biasanya koran pos kota. Aku jg girang tiap pulang sekolah menemukan selembar koran bekas dijalan, memungut sambil jln, membawanya pulang sekedar membaca isinya (harap maklum, tdnya daerahku cukup jauh dr kota, ngga ada yg namanya agen koran..)

Apa manfaat ilmu membaca berita ? Hobi akan berita berbanding lurus dgn wawasan sejarah. Semakin banyak informasi yg kita peroleh, kita akan lebih memahami asal mula suatu berita. Org paham sejarah punya kecenderungan lebih menguasai masalah. Ilmu membaca berita tentu bukanlah ilmu pokok, kita takkan menemuinya di bangku kuliah. Cuma ngga ada salahnya cobalah dibiasakan.

Itulah gunanya mencintai ilmu bg para penuntut ilmu, dimanapun tempat kita mencarinya. Walau apa yg terjd di indonesia smakin lama terasa memprihatinkan, kala pendidikan formal tidak lagi berlandaskan pada murni keilmuan..namun berubah menjd normatif dan melihat capaian dr apa yg tertera diatas kertas.

Lihatlah sekolah2 yg muaranya hanya perolehan angka tertinggi nilai ujian kelulusan, tak jarang diraih dgn kecurangan dan ketidakjujuran ..Lihatlah kampus2, yg lebih menghargai IPK tertinggi daripada potensi intelektualitas seseorang. Aku punya beberapa sahabat yg dlm hati ku sanjung sebagai org2 cerdas, tp diperguruan tinggi nasibnya justru terlantar karena ribetnya sistem pendidikan dan birokrasi yg mengagungkan aspek administrasi.

Aku merindukan sosok khalifah Harun al-Rasyid, yg menjadikan baghdad sebagai 'surga' bagi para penuntut ilmu. Beliau tinggikan kehormatan org2 alim, beliau mudahkan jalan bagi siapapun, dari kelas sosial manapun yg ingin menuntut ilmu..

Segala fasilitas yg diperlukan bagi pendidikan tersedia, perpustakaan2 besar nan lengkap koleksinya..Oleh sebab pemimpin menjadi teladan ntuk memuliakan ilmu, maka ilmu pun akan membalas dengan meninggikan derajat dan kehormatan para pengembannya. Lalu kita catat, masa kekhalifahan Harun al-Rasyid salah satu peradaban yg paling cemerlang dalam sejarah keislaman.


oleh Ainul Huda Afandi pada 02 Februari 2011 jam 20:10

PINTAR BENERAN ATAU PURA2 PINTAR ?


Topik berita minggu2 ini sebenarnya sudah amat padat bagi awak media. Ada kebakaran disebuah kapal yg tengah menyeberangi selat sunda, merenggut belasan nyawa, keteledoran masinis kereta yg berujung tabrakan maut, krisis mesir dan tunisia, diselingi berita2 hot issue lain yg bagi kepentingan bisnis media dirasa udah agak kadaluarsa...

Seperti ngga rela tak lagi jd berita utama, Komisi III DPR Republik Indonesia mencoba memicu persoalan baru. Wajar mereka kan tak ubahnya selebritis. Slalu sibuk mencari panggung agar tetap terjaga popularitasnya. Rasanya bila tak ada lagi masalah baru yg perlu diributkan, itulah bencana bagi mereka.

Bermula dr penahanan sejumlah mantan anggota DPR oleh KPk karena kasus dugaan suap dalam pemilihan miranda goeltom sbagai deputy gubernur BI. Namun, penahanan itu diartikan mayoritas politisi di komisi III sebagai serangan terhadap partai tertentu sekaligus pula dianggap tindakan yg merendahkan wibawa dan ego mereka sbagai anggota DPR yg terhormat..Di sisi lain muncul kekhawatiran dan ketakutan bila suatu saat setelah selesai jd anggota DPR, bukan tak mungkin mereka akan bernasib sama.

Merasa lebih terhormat dari pada KPK, sejumlah anggota Komisi III kemudian mencari cara gimana menyerang balik dan unjuk kekuatan dihadapan KPK. Kewenangan menyetujui anggaran KPK lantas jd modal utama ntuk meredam sepak terjang KPK. Sebagai langkah awal, mereka hendak mempermalukan pimpinan KPK dgn jalan mengundang hadir dlm RDP di komisi III, namun melarang dua pimpinan KPK (candra dan bibit) ikut rapat, dgn alasan yg sebenarnya terlalu mengada2.

Alasan mereka, karena status tersangka yg masih disandang Bibit dan Chandra. Saya ngga ngerti org2 komisi III ini bener2 pinter atau pura2 pinter aja. Mereka kan org2 lembaga politik, ngapain ngurusi status hukum seseorang, padahal kejaksaan yg punya kewenangan menentukan status tersangka aja menganggap perkara bibit-chandra sudah selesai setelah keluar depoonering. Kalau perkaranya sudah dianggap clear, selesai..ya otomatislah sudah ngga ada tersangka-nya.

Anehnya org yg pertama kali mempermasalahkan kehadiran bibit-chandra, tdnya justru org yg suka gembar-gembor supaya kejaksaan cepat mengeluarkan putusan depoonering. Orgnya dr PDIP..klo liat titel dan latar belakang kuliahnya sih mestinya pinter, Prof.Dr. Gayus Lumbuun,SH.MH. Ngakunya, Professor ahli hukum, tp kok bisa ya mencla-mencle..plin-plan, pah-poh...adalagi org pinter di komisi III, Ruhut si tumpul..tampangnya cengengesan, mental penjilat, sukanya ngaco..(heran ama demokrat, "kartu mati" model begini kok malah di rangkul..)

Tp begitulah, org kalau sudah mengabdi pada politik kepentingan ya begini jdnya. Mentang2 yg ditahan temen2nya, lalu kehilangan obyektifitas dan kejernihan hati. Tanpa merasa berdosa berusaha memanfaatkan kepinterannya ntuk memutar-balikkan kebenaran (soalnya sebagai lulusan fakultas hukum, mereka ngerti celah2 kelemahn kontruksi hukum dinegara kita yg punya potensi multitafsir).

Klo ku perhatikan, partai yg paling banyak mengkoleksi org2 pinter tp keblinger adalah golkar, misalnya macam si cerdas DR. Aziz Syamsudin..tp harap jangan lupa ya..org indonesia yg pinter bukan cuma ente2 saja...jangan di kira mentang2 hafal undang2, hukum pidana, perdata, tata negara lalu menganggap masyarakat mudah dikibuli begitu saja...

Baik-buruk manusia di pandang dari ucapan dan prilakunya, sekali kita tergelincir, salah berbicara dan keliru dalam bertindak, ..berikutnya org akan susah mempercayai ketulusan dan niat baik kita..


oleh Ainul Huda Afandi pada 01 Februari 2011 jam 18:39

DO'A ABU NAWAS


oleh Ainul Huda Afandi pada 01 Februari 2011 jam 3:18

Ilahi lastu lilfirdausi ahla,
Walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi, Fainaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi…. Dzunubi mitslu a’daadir- rimali,
Fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi,
Wa dzanbi zaaidun kaifa –htimali
Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak,
Muqirran bi dzunubi Wa qad di’aaka
Fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
Wain tadrud faman narju siwaaka

Duh Gusti… tidak layak aku masuk ke dalam sorga-Mu
Tetapi hamba tiada kuat menerima siksa neraka-Mu
Maka kami mohon taubat dan mohon ampun atas dosaku
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun atas dosa-dosa….
Dosa-dosaku seperti butiran pasir di pantai,
Maka anugerahilah hamba taubat, wahai Yang Memiliki Keagungan
Dan umur hamba berkurang setiap hari,
Sementara dosa-dosa hamba selalu bertambah,
apalah dayaku Duh Gusti… hamba-Mu penuh maksyiat,
Datang kepada-Mu bersimpuh memohon Ampunan, Jika Engkau ampuni memang Engkau adalah Pemilik Ampunan,
Tetapi jika Engkau tolak maka kepada siapa lagi aku berharap?

TERLALU BANYAK BERMIMPI


Malam ini tlah larut, tp mataku belum jg terkatup. Padahal aku ingin segera tidur agar besok tak mengantuk. Tidur adalah anugerah, padanya tersemai kehidupan yg absurd. Kehidupan dalam alam bawah sadar, tempat kita sejenak menjauhkan diri dari dunia nyata, dan membiarkan mimpi2 itu datang sendiri.

Kata orang, mimpi adalah bunga tidur. Bagiku mimpi adalah misteri, saat tubuh yg kita tumpangi ini berhenti 'bekerja', lalu 'diri' ini melayang, berkelana dan 'hidup' dlm dunia yg sama sekali berbeda. Itulah alam mimpi.

Mimpi terlama yg masih ku ingat adalah mimpi tentang wujud 'tuhan', kala masih kecil dan mulai dikenalkan tentang Tuhan. Ada saatnya mimpi itu berupa cerita yg sama (aku pernah mimpi berkali2 sama kisahnya), pernah pula mimpi yg mirip cerita bersambung. Ada mimpi yg terasa begitu indah, seakan tak ingin kita terbangun karenanya, lain waktu bermimpi tentang sesuatu mengerikan, dan bersyukurlah kita setelah bangun karena menyadari itu hanyalah mimpi.

Sejarah mimpi yg menghiasi tidur nyenyakku banyak sekali, misalnya mimpi melihat cahaya seperti matahari, mimpi melihat rembulan, lalu tiba2 ada disana, namun kok terasa gelap, kulihat bapakku kayak sibuk mencari sesuatu, "gole'i khodam" kata beliau, lalu mimpi hanyut terbawa banjir tinja, mimpi melihat banyak org disembelih dan dicincang disebuah lapangan, mimpi seakan2 melihat nabi terlibat pertempuran di kejauhan, mimpi seakan2 melihat nabi meninggal dan ditandu dlm keranda yg keluar dr rumahku, mimpi melihat melihat dua presiden dlm jamuan makan, mimpi menyapa pak harto yg lg jogging, mimpi seakan2 ketemu 'dajjal' disebuah pasar, mimpi ketemu 'dajjal' lg keluar dr sebuah 'kawah'.

Dari sekian banyak mimpi, tentu ada yg paling berkesan dan menyenangkan, adapula yg sangat menjengkelkan. Aku jg begitu. Mimpiku yg berkesan diantaranya mimpi sakaratul maut, benar2 menakutkan..proses kematian begitu terasa, tp tak menyakitkan. Dimulai dr ujung kaki, naik ke atas..lalu setelah sampai di tenggorokan, rasanya seperti org menarik sebatang singkong dr tanah yg gembur.

Ada jg mimpi seakan2 berada dimasjid lantai 2, tiba2 terlihat sinar terang, seperti sinar matahari pagi, lalu gelap lagi, seperti tenggelam, muncul lagi, gelap lagi, begitu seterusnya sampai terbersit dlm hati kiamat tlah terjadi. Setelah itu diangkasa muncul bermacam2 awan raksasa yg bergerak pelan, diatasnya bertengger berbagai benda menakjubkan, termasuk patung burung garuda.

Ada lg di lain waktu, mimpi datang angin yg berhembus kencang dan dilangit tampak awan berbentuk pohon2 raksasa bergerak pelan ke arah barat, aku menyangkanya rombongan malaikat lg lewat, lalu keluar berdiri dijalan, awan2 itu ku teriaki "hei, izroil !" (Aneh jg, opo disuruh eling mati, yo..)

Tapi mimpi paling indah adalah mimpi diwaktu masih SMA, seakan2 berdiri disebuah menara yg menjulang tinggi. Lalu tiba2 terlihat satu pemandangan indah dan terasa menyenangkan yg bergerak naik keatas, diganti pemandangan indah lainnya, begitu seterusnya. Ini sudah lama, agak samar2 mengingatnya, yg persis ku ingat begitu bangun rasanya kok bahagia sekali..entahlah.

Sementara, mimpi yg amat menjengkelkan adalah mimpi dikejar2 hewan buas, paling sering ular. Yg bikin jengkel, mimpi2 seperti ini kerapkali tanpa diharapkan muncul (mendingan mimpi basah, masih bs dinikmati, hehe..).

Klo mimpi terbaru td malam, entah gimana ceritanya, tiba2 duduk dibarisan beberapa pejabat, baru tau klo aku jd ajudannya presiden siapa gitu, kayaknya sih mirip sby, lg duduk2 kayak di lobi hotel..tiba2 aku liat ada yg datang bawa senjata api..fillingku mengatakan itu pasti teroris, aku segera menyergap presiden dan menjatuhkannya ke lantai begitu ada rentetan senjata. Kami terdesak dan hanya berlindung dibalik dinding, tp akhirnya ketemu jg sama teroris2 itu..ada satu yg menodongkan senjatanya di kepalaku, kayaknya dapat aba2 suruh mengeksekusi..lalu aku ngomong sama yg siap nembak, pake bahasa arab lg (anehnya seingatku aku ngga paham ngomong apa..cuma inget ngomongnya pake bahasa arab ...-gak mutu tenan-), tp ternyata manjur, si penodong ngga jadi menembakku (uh..dasar org aneh mimpinya suka yg aneh2, opo gara2 sebelumnya aku nonton film dokumenter perang dunia II di tv one yo...).

Itulah mimpi..(ternyata masih enak di alam nyata ketimbang dialam mimpi)...kadang coba dimaknai sama org2..tp bagiku sebagian besar mimpi ngga punya arti apa2..kayak mimpi ular, ini mah kayaknya diganggu jin aja (soale jarang dungo..sering langsung keturon sih..hehe). Memang ada beberapa yg dapat ku maknai sbagai warning (peringatan) buat sy pribadi. Seperti mimpi seakan2 melihat Nabi meninggal di tandu dlm keranda keluar rumah...itu sifatnya warning. Soalnya waktu itu kebetulan lumayan sering bolong shalat isya, nah entah kenapa malam itu aku shalat isya plus tahajud segala..pas tidur mimpilah seperti itu.

Saya, anda pasti punya banyak mimpi dgn segala cerita. Mungkin ada diantaranya yg kerasa aneh dan tetap jelas terbayang setelah bangun tidur, tak perlu mengaitkannya dgn prediksi, ramalan atau pertanda..akan lebih baik jadikan saja warning, agar kita berinstrospeksi, adakah hal2 yg perlu segera diperbaiki dalam menjalani kehidupan ini.

(Oooaahh..mulai ngantuk, smoga g mimpi macem2, mimpi yg asyik2 aja..)


oleh Ainul Huda Afandi pada 01 Februari 2011 jam 1:34

VIDEO PORNO

Apa yg terlintas dibenak anda ketika mendengar istilah "video porno" ? Hmm..klo yg udah pernah lihat, langsung deh kebayang semua yg asyik dan indehoy itu..


Hari ini ariel peterpan di vonis penjara 3 tahun 6 bulan atas kelalaian menyimpan barang mengandung pornoaksi. Seandainya ia org biasa, bukan publik figur mungkin hukumannya cuma beberapa bln atau malah berakhir dama-2 aja. Bahkan klo file video porno itu ada di laptop atau eksternal hard disk pribadi aril, sebenarnya susah membuktikan ada unsur kelalaian, kecuali ariel memang sengaja menunjukkan atau menaruhnya di ruang publik.

Sebagai pribadi, aku ngga perduli si ariel mau digantung, di pancung kek, di kebiri kek, dipenjara berabad-abad kek. Tapi aril sebagai musisi, sayang memang akan lama ngga liat karya peterpan lagi.

Sekilas td di tv, ku lihat org2 FPI berdemo di pengadilan. Saya takkan mengecam mereka sebagai sok moralis atau semacamnya, kita butuh org2 peduli akan tegaknya syariat agama seperti mereka. Tp, akan lebih baik jika kita melihat persoalan pornografi ini secara utuh, memandang realita betapa parah kasus2 seperti ariel diseluruh penjuru indonesia.

Seperti apa realitanya ? Belum pernah lihat ya koleksi bokep yg memakan memori ratusan giga ? (Aku ngga punya lhoo..) Itu semua produksi dlm negeri, hasil karya anak bangsa sendiri. Jangan ditanya lagi pelakunya suami istri atau bukan. Boleh dibilang mayoritas bokep yg menyebar via kepingan cd, internet atau media lain statusnya adalah perzinahan. Itu baru adegan persetubuhan yg direkam. Yang ngga direkam gimana ? Hehe..bisa dikira2 sendiri. 

Sekian tahun lalu, waktu saya masih abg pornografi belum separah sekarang. Dulu belum ada internet. Pornografi yg lazim diketahui sejumlah org baru sebatas stensilan (cerita porno dgn gambar2 hubungan badan), sedikit saja org tau dr kepingan cd. Saya jg taunya stensil, waktu itu ada temen sekelas di smp yg lapor, klo si anu (temen cewek) menyimpan stensil di tasnya dan abis ditunjuk2in ama temen2 kelas.

Tapi sekarang jangankan org dewasa, anak2 abg masa kini udah banyak yg jago menirukan berbagai gaya adegan ranjang seperti dlm bokep yg pernah ditontonnya. Tak heran bila survei2 soal keperawanan hasilnya selalu mengejutkan. Semua buah dr pergaulan bebas, kos2an campur cowok-cewek, internet, tempat prostitusi, hotel, panti pijat plus, pijat alat vital dan sederet fasilitas pemuas birahi yg bertebaran disegala tempat, lalu hal2 tabu beralih jd kelaziman. Perilaku yg dulu dianggap aib dan memalukan, kini jd trend dan kebanggaan.

Inilah masalah sebenarnya. Terlalu sepele bila meributkan kasus ariel semata. Ngga heran bila ariel cuma bs dijerat pasal penyebaran video porno. Ia susah didakwa jd pelaku, karna buktinya cuma rekaman. Lagian perzinahan atas dasar suka sama suka, bukan dianggp sebagai pelanggaran menurut aturan formal. 

Sementara ketika peristiwa adegan ranjang itu terjadi, undang2 ITE-nya belum ada. Bisa jg sih ariel dikenakan pasal perselingkuhan, tp, syaratnya suami Cut Tari harus buat laporan pengaduan ke polisi. Karna suami cut tari ngga mau menambah beban masalah istrinya, ia diam saja..membiarkan org2 menudingnya sebagai lelaki yg ngga punya harga diri. 

Masalah utama moralitas yg ada kaitannya dgn pornografi\pornoaksi dinegara ini terletak pd perbaikan regulasi, aturan formal berikut komitmen penegakannya. Tak usahlah bersikap muna, dgn menghujat ariel sebagai penjahat kelamin dsb-nya, sementara secara sembunyi berkali2 kita menonton video porno ariel-luna dan ariel-cut tari, sembari berharap semoga dapet file video porno terbaru ariel bareng artis2 lainnya.

Kalau mau memperbaiki moralitas menyangkut esek2, demo-lah SBY dan aparat2nya, hujatlah org2 politik dan anggota DPR-nya karna tanggungjawab terbesar ada dipundak mereka. Agama sudah memberikan acuan dan tuntunan, kemudian semuanya terserah pada kita, memilih menjadi muslim seutuhnya atau bersikap standar ganda..seperti "seng penting rajin sholat , ibadah dan beramal sholeh, perkara dikit2 ngelakoni maksiat, mugo2 wae dosa-ne diampuni."



oleh Ainul Huda Afandi pada 31 Januari 2011 jam 19:44

REVOLUSI


oleh Ainul Huda Afandi pada 31 Januari 2011 jam 9:38
Pak Harto hari itu tengah berkunjung ke mesir, bertamu pada presiden Husni Mubarak kala datang kabar buruk dr tanah air. Gelombang demonstrasi mahasiswa bertambah massif dan muncul aksi2 penjarahan oleh massa. Pak Harto lalu memutuskan mempersingkat kunjungan, dan pulang ke indonesia. Selang beberapa hari kemudian di medio mei 1998 ia menyatakan berhenti dr jabatan presiden yg telah dikuasainya selama 32 tahun.

Jenderal Soeharto meraih kursi presiden buah dr revolusi 1965 yg menjatuhkan presiden Soekarno. Tapi revolusi pula (namun lebih sering disebut sbagai reformasi) yg memaksa beliau mengundurkan diri.

Kini, presiden Husni Mubarak diambang takdir yg sama, mungkin nasibnya bs lebih buruk, seperti nasib ben ali, presiden Tunisia atau marcos, presiden Filiphina yg harus mengasingkan diri dr tanah airnya. Smoga ia tak mengalami kesialan seperti yg menimpa Presiden Iraq, saddam Hussein yg ajalnya berakhir di tiang gantungan. Saddam boleh jd punya cerita berbeda soal kejatuhannya, diantaranya gara2 invasi Amerika. Namun agresi penaklukan iraq sejatinya takkan semudah itu bila rakyat iraq tegak berdiri dibelakang saddam.

Sekarang tergantung bagaimana respon Presiden Mubarak, semakin keras ia melawan kehendak rakyat, maka semakin keras dan kejam pula rakyat akan menghakiminya kelak.

Jabatan selalu membawa jebakan. Ketika pertama kali memegangnya, seseorang akan menganggapnya sbagai amanah, tp setelah berkali2 menjabat, mulailah ia terpengaruh pd obsesi2 pribadi. Keinginan mempertahankan kekuasaan selama2nya, serta menganggap dirinya adalah pemimpin bangsa yg sulit tergantikan. Ia akan merasa sebagai pemimpin terbaik dan utama, seakan2 tiada org lain yg lebih layak menjabat ketimbang dirinya.

Bangsa mesir harus belajar dr revolusi (reformasi) di indonesia tahun 1998 yg tidak sepenuhnya berhasil. 20 thunan bung karno jd presiden, 30-an thn Pak Harto jd penguasa, dari pengalaman masa lalu itulah kita belajar betapa berbahaya bila membiarkan seorang pemimpin negara terlalu lama berkuasa. Sekarang kita punya undang2 yg membatasi berapa lama seseorang diperbolehkan menduduki lg posisi yg sama.

Namun revolusi indonesia 1998 bukan tanpa cela, karena waktu itu kita lebih banyak terjebak pada semangat suksesi atau asal ganti presiden semata. Kita tak punya konsep yg rapi, tentang wajah indonesia seperti apa yg kita kehendaki pasca reformasi. Kita ingin memberangus KKN, tp tak terpikir menyodorkan dan memaksakan formula yg efektif tentang sistem pemberantasan KKN yg mestinya bs segera dijalankan. Kita ingin kesejahteraan yg merata, tp tak ada ide brilyan selain gagasan mentah soal otonomi belaka.

Bangsa kita dgn gerakan mahasiswa sbagai motornya tlah kehilangan momentum. Dengan mudah semangat dan cita2 reformasi lalu kita amanahkan pd partai politik, puluhan jumlahnya. Kita berharap produk partai di senayan, DPR akan lebih bs di berdayakan setelah sekian puluh thn dibiarkan memble selama masa orde baru.

Memang, banyak aktivis '98 DPR dan jabatan2 politik di pemerintahan. Tp, lagi2 jabatan adlah jebakan yg melenakan. Reformasi hanya mereka artikan sebagai mengganti org, mendepak org lain untuk dirinya sendiri, lalu tak banyak yg berubah. Pemerintahan era reformasi menggembar-gemborkan pertumbuhan ekonomi makro yg menuai prestasi, tp klo soal makro sih Orde baru jg pernah punya prestasi sama, hingga disebut2 salah satu calon 'macan asia'.

Apalah artinya prestasi ekonomi secara makro salah satu terbaik di dunia jika yg terjadi seperti kata Bang rhoma irama, "yg kaya makin kaya, yg miskin makin miskin". Harus diakui, memang tlah banyak org indonesia yg punya koleksi mobil lebih dr satu dgn merek berbeda, tp lebih banyak lg yg hidup pas2an, bahkan menjalani kehidupan "seng penting waton urip". Asal hari ini bs makan, sedang besok bs makan atau ngga biarlah nasib yg menentukan.

Kita ingin memberantas korupsi, tp dr dulu konsentrasi kita melulu cuma soal berapa ekor koruptor yg kita tangkap. . Padahal semakin banyak koruptor tertangkap sesungguhnya punya makna lain, berarti negara kita bertambah kotor. Kita tak pernah membenahi sistem pencegahannya, misalnya mencegah praktik permainan uang masuk CPNS, polisi, tentara atau pegawai negara lainnya. Padahal dr situlah bibit dan budaya korupsi bermula.

Seorang yg diterima sebagai aparat negara dgn cara kotor, maka besar kemungkinannya kotor pula ia dlm menjalankan tugasnya. Yg ada dipikiran dia, gimana bisa balik modal secepatnya, gimana bs menarik keuntungan sebesar2nya, gimana memanfaatkan kesempatan menyalahgunakan jabatan dan wewenang seluas2nya.

Karena konteks tipikal permasalahan yg serupa itulah, ada baiknya bangsa mesir belajar dr kasus indonesia. Mereka akan berhasil menjungkalkan Husni Mubarak. Mesir punya pengaruh besar di jazirah arab, revolusi di mesir akan menjadi inspirasi bagi warga negara timur tengah lainnya. Mungkin tak akan mudah ber-revolusi di arab saudi, kuwait, Uni emirat arab dan Dubai. Karna revolusi butuh pemicu yg kuat, biasanya aspek ekonomi n kesejahteraan. Tp satu hari nanti, kekuasaan yg bergantung pd individu tertentu akan runtuh (dan sebaiknya memang runtuh).

MENANTI PADI BERKARYA LAGI


oleh Ainul Huda Afandi pada 29 Januari 2011 jam 11:33

Aku lahir dan tumbuh besar yg daerah tak terkenal, namun kini menggeliat menunjukkan perkembangan pesat, OKU Timur. Masih ingat semasa SD kala dgn kawan sekelas mencoba mencari2 dimana letak kecamatan kami dlm peta besar yg tertempel di dinding kelas. Kami berusaha keras mencoba menemukan, tp tetap tak ada, mungkin pembuat peta memang alpa mencantumkannya.

OKU Timur adalh kawasan persawahan yg membentang luas, salah satu daerah lumbung beras nasional. Konon irigasi ditempat kami, martapura adlh yg terbesar di indonesia. Buktinya Pak Harto sama Pak Beye pernah datang kemari, sekedar ikut acara panen raya.

Sebagai org indonesia, Padi merupakan kebutuhan pokok sehari2, tp ada jg Padi lain yg dr sejak kemunculannya tlah membuatku jatuh hati. Bagiku keduanya punya fungsi serupa, sama2 mengenyangkan. Padi pertama berguna mengenyangkan perut, dan Padi yg lain mengenyangkan ruhani.

Padi yg terakhir kusebut, adalah nama sebuah group band...yg karya2nya begitu membekas, begitu indah dan akan selalu dinanti.

Band PADI adalah sedikit band di indonesia yg setia dgn karakter dan idealisme dlm bermusik. PADI bukanlah ST 12, UNGU, DMasiv atau semacamnya yg lebih easy listening bg telinga banyak org, dan lebih mudah mendatang mendatangkan keuntungan komersial dr sisi industri musik (bahkan tdnya nama PADI sempat ditolak produser, tp mereka bertahan dgn alasan "padi" bermakna amat membumi).

Secara kepribadian personel PADI macam Fadhli, piyu, yoyo, ari, n rindra jg berpembawaan sederhana, bersahaja, jauh dr kesan ingin dikenal sebagai selebriti.

Bisa di pahami mengapa PADI susah eksis jd band favorit, karna selain menganut aliran pop-rock, jg lagu2 PADI liriknya padat, penuh syair dan ungkapan yg mengandung teka-teki, lengkap pula dgn karakter suara vokalisnya, Fadhli yg kadang bernyanyi dgn intonasi yg kurang jelas (koyo wong gremeng). Walaupun secara musikalitas, personel PADI sebenarnya termasuk terbaik diposisi masing2..Coba sedikit simak lebih dalam satu-dua lagu PADI, niscaya kita rasakan semua alat musik bersinergi secara harmoni. suara drum, bas, melody, gitar terasa hidup dan saling mengisi. Tak ada dominasi.

Jangan pula remehkan kemampuan vokal Fadhli. Pengalaman nonton langsung konser, dr sekian banyak band yg pernah ku tonton, kayak slank, dewa, andra n the blackbond, boomerang, Tip X, ST 12, Gigi, Ungu, Peterpan, wayang dan sejumlah band lain, Fadhli salah satu yg terbaik dlm hal konsistensi. Bukan hal gampang konsisten mempertahankan kualitas suara sebanyak 20-an lagu tiap konser, apalagi menyanyikan lagu2 bernada tinggi milik PADI.

Hampir semua lagu PADI aku suka, membuatku berkeringat tiap kali mengkhususkan waktu untuk menikmati kembali koleksi lagu2 PADI (ngga tau kenapa, klo ada lagu kok kerasa 'dalem' bgt, suka keluar keringat dingin sndiri.).

Sayangnya, tahun2 terakhir PADI terjangkit penyakit klasik sebuah band, ngga istiqomah dalam merilis album baru. Klo ngga keliru cuma ada satu single terbaru, yaitu "terbakar cemburu", lagu dgn tema sederhana, dgn musikalitas yg sederhana pula. Mungkin hasil kompromi dgn pihak label. Industri musik memang kadang aneh, semakin band berkembang dgn musikalitas yg lebih apik, tp malah cenderung ngga laku. Bandingkan dgn band2 baru dgn kualitas musik yg seadanya, kacangan, murahan tp justru tenar jd idola.

Ayolah PADI, teruslah berkaryalah untuk dirimu dan untuk kami, tak usah peduli akan di apresiasi atau ngga, di cela atau dipuji, atau malah tak ada respon sama sekali. Karena karya apapun bentuknya berawal dari kebutuhan kita sendiri. Kita perlu mengabdi dan berkarya, karena untuk itulah kita ada, sebab "manusia tanpa karya hanyalah ibarat bangkai bernyawa".

JUM'ATAN


oleh Ainul Huda Afandi pada 28 Januari 2011 jam 13:51

Siang ini dgn badan agak meriang aku berangkat jum'atan. Terpaksa ngga mandi, dan biar menyamarkan bau minyak angin (habis dikerokin)...ku semprotkan minyak wangi..semoga kombinasi bau minyak angin dan minyak wangi ngga merusak konsentrasi jamaah lain, amin.

Untunglah masjid tempat ibadah jum'at ngga begitu jauh, sekitar 50 meter saja (persis di depan rumah). Tp siang ini udara sejuk dan mendung malah terasa kurang bersahabat buatku yg lagi ngga enak badan. Aku berharap aktifitas jum'atannya ngga lama2.

Harapanku musnah, tatkala ku tau yg jd khatib jum'at adlh pak itu (bkn nama sbenarnya), beliau suka ceramah dimana2, jd bisa ku prediksi khutbahnya bakal berdurasi agak lama. Kenyataannya memang begitu, berkali2 sepanjang khutbah, kaki ku terasa gelisah, pegal2..ku lihat beberapa jamaah lain pun terkantuk2..mungkin aja dlm hati jg menggerutu (weh..malah suudzon).

Khatib berkhutbah di indonesia dgn durasi agak lama emang udah biasa, tp khatib dimasjid2 yg dipenuhi warga NU ku rasakan lebih bijak, beliau2 biasanya memakai buku2 khutbah, pertimbangan pertama soal waktu, kedua, buku membuat isi khutbah lebih fokus, pembahasannya ngga melebar kemana2.

Mikir jum'atan, ingatanku melayang ke beberapa thn silam, ketika mengikuti jum'atan di masjid uin jogja, khatibnya dosen senior. Isi khutbah beliau membuatku terkesan. tema khutbah yg diangkat sederhana sebenarnya, cuma membahas bagaimana tata cara jum'atan. Pertama, beliau mengkritik kebiasaan jamaah yg datang terlambat, tiba di masjid kala khatib telah memulai khutbahnya. Bukan soal terlambatnya yg dipermasalahkan, namun karena si jamaah masih tetap melakukan shalat sunnah qobliyah. Kata beliau shalat qabliyah itu ibadah sunnah, sedang mendengarkan khutbah itu wajib hukumnya bg jamaah...klo terlambat hadir jum'atan mbok ya langsung duduk aja, karena aktifitas shalat sunnah jamaah itu 'mengganggu' bagi khatib.

Dengan kata lain, ibadah bila saatnya tidak tepat justru menjadi kurang baik (makanya ojo telatan..hehe).
Tema kedua, beliau mengingatkan kembali hakikat khutbah jum'at, agar para khatib kembali pada tuntunan mendasar tatacara berkhutbah, bahwa rosulullah menganjurkan agar mempersingkat khutbah jum'at, sudah ada kok rukun2nya. Diantaranya berwasiat mengingatkan jamaah pada ketaqwaan.

Namanya jg wasiat, ya langsung to the point saja, masuk substansinya. Sebab klo kebanyakn improvisasi (apalagi khutbah tanpa teks), nanti bakal melebar kemana2, bahas politiklah, gayuslah, yg bisa jd justru malah membuat jamaah 'gerah'. Niat hati ikut jum'atan biar dapat pencerahan, malah pulang bawa emosi.

Agama itu amat bijaksana, makanya disunnahkan mempersingkat khutbah. Agama memahami, bahwa jum'atan dilangsungkan biasanya tepat tengah hari, saat fisik dalam kondisi lelah dan mudah ngantuk, kala manusia mungkin punya keperluan dan kepentingan2 lain...inilah gunanya saling pengertian antara khatib\imam dan makmum. Makmum harus loyal pada imam, imam pun mesti mengerti kondisi makmum.

Masih terbayang di ingatan, ironi dan kelucuan yg mengiringi pengalaman ikut jum'atan sewaktu masih kos di jogja. Masjidnya deket dr kos, sekitar 50 meter. Karena bete dgn kebiasaan khutbah yg berlama2, anak2 kos (mayoritas anak uin), memilih mendengarkan khutbah dr kamar kos, sambil tidur2an, udad-udud, ngerumpi..dan baru berangkat ke masjid kala terdengar suara iqomat.

Klo sudah telat begitu, bs dipastikan kami tak kebagian tempat dlm mesjid. Mesjidnya kecil sih, lebih pantes disebut mushola, sementara jamaah yg hadir ratusan. Sebagian jamaah banyak bertebaran disekitar masjid, yg bernasib mujur kebagian tikar atau memang dah persiapan bawa sajadah atau koran, tp yg 'sial' krna ngga bawa modal, yah seadanya aja, beralaskan tanah.

Oleh sebab beratapkan langit, jamaah diluar masjid jg kudu siap2 dgn segala kondisi cuaca, kadang kepanasan, lain waktu kehujanan. 'Penderitaan' itu bakal bertambah karena beberapa imam hobi membaca surat dgn ayat yg panjang. Seakan tak peduli dgn nasib jamaah diluar masjid.

Belum lagi jamaah yg memposisikan diri disamping masjid yg kebetulan di batasi tembok tinggi, jd ngga ngerti gerakan shalat imam dan makmum dalam masjid. Hanya bermodal pendengaran. Masalah baru muncul bila kebetulan imamnya sudah tua, dan ngga begitu jelas terdengar suaranya. Akibatnya, jamaah2 ini kadang ketinggalan mengikuti gerakan, imam dan jamaah lain udah berdiri, mereka malah masih aja sujud menunggu aba2... biasanya di sudut lain lalu ada yg cekikikan menertawai jamaah2 aneh ini.

Akhir dr catatan ini, ada pelajaran penting, bahwa posisi jum'atan sejatinya amat dimuliakan dlm khazanah ritual islam. Lebih dr sekedar rutinitas mingguan. Sebagaimana hari jum'at di akhirat, dimana hari jum'at para ahli surga berkesempatan berjumpa langsung dgn Tuhan. Maka hari jum'at didunia seyogyanya direspon sepatutnya.

Ada baiknya kita tak boleh lupa dan alpa, ntuk kembali kepada esensi jum'atan, bagaimana mestinya para khatib dan imam memahami keadaan makmum, demikian pula makmum, jangan mudah menggerutu, gampang dongkol, ngga ikhlas sama imamnya. Semoga kedepan kita bisa menjadi imam-khatib-makmum yg lebih baik. 

CROP CIRCLE...


oleh Ainul Huda Afandi pada 27 Januari 2011 jam 13:15

Crop circle di berbah sleman membuat heboh masyarakat. Wajar saja, pada dasarnya manusia memang 'gumunan' sejak bayi, terutama klo menyaksikan fenomena tertentu yg baru diliat. Cobalah liat anak balita, ketika pertama kali dlm hidupnya melihat ada mobil lewat, dgn penuh rasa takjub dan penasaran ditatapnya 'makhluk' yg baru diketahuinya itu, lalu dgn semangat ia bertanya, "opo kui, yah ?'..lain waktu lewat truk atau bis, ia bertanya lagi "pak e, kae opo ?"..lama kelamaan, karena udah biasa liat, mobil lewat udah ngga lg menarik perhatiannya.

Respon pertama kita menyaksikan berita crop circle di sleman jg kayak anak kecil itu. Ada rasa heran, pengen nontn..lalu berspekulasi dgn imanigasinya sendr. Sy yakin, kebanyakan kita lebih suka bila crop circle itu buatan makhluk luar angkasa... agak kecewa jg bila harus menerima kenyataan dan pernyataan dr pihak berwenang bahwa besar kemungkinan crop circle yg disleman buatan manusia. Padahal sejak awal kita berharap ada 'berita luar biasa.'

Kebenaran UFO sampai detik ini masih jd polemik, tp terbersit jg dihati saya, kalau pun misalnya UFO itu memang benar2 ada, kita mau ngapain sih ? Mau kenalan ?, kerjasama ? Mau cari pasangan dr kalangan makhluk alien ?...Lah, manusia itu dibikin sbagai makhluk yg paling ngganteng..paling cantik..paling pinter, udah dibuat seindah2nya.., jd ngga usahlah berfikir tentang kemungkinan ada makhluk asing yg lebih pinter dr kita.

Coba bayangkan, gajah yg segede itu takluk ama manusia, macan yg sesangar itu bisa dikerangkeng manusia..para jin dan makhluk2 halus 'dunia lain' kayak pocong, kuntilanak, genderuwo atau apapun mereknya pada dasarnya takut sama kita. Jd kalau pun pengen takjub dan heran, heranlah sama makhluk yg disebut manusia. kala banyak spesies lain diambang kepunahan, manusia malah beranak pinak ngga karuan, ada yg tinggal di istana, ada pula yg mesti tidur dibawah kolong jembatan.

Apakah sy percaya adanya UFO ?, jawabnya sy percaya pd alam ghaib. Kita semua yg bisa dilihat dan diraba ini bagian dr makhluk paling 'kasar', diluar yg kasar tentu ada jg makhluk2 'halus', sejumlah kecil diantara kita bs berkomunikasi dgn mereka, walau sbenarnya ngga penting2 amat..kata anak gaul ; ngga level..wong kita khalifahnya, makhluk paling utama.

Singkat kata, mari nikmati crop circle sebagai suatu karya yg indah, silahkan salurkan bakat membuat karya2 indah lain, apapun bentuknya, karena Tuhan menyukai keindahan. Kalau pun misalnya dibeberapa tempat crop circle ternyata bikinan UFO, jin atau sejenisnya, nanti klo ada yg ketemu alien tolong sampaikan :"..klo mau bikin disini harap izin dulu sama manusia ya...kita 'bos'nya makhluk bumi"

CATUR


oleh Ainul Huda Afandi pada 26 Januari 2011 jam 20:02
Bila beberapa suku menandai identitas kekerabatan dgn melekatkan nama marga dibelakangnya, maka sejumlah kecil orang jawa punya tradisi unik dgn menyertakan nama bilangan urutan kelahiran, klo anak pertama terselip nama eko, anak kedua dwi, anak ketiga tri, anak keempat catur dst..yg serap dr bahasa sanskerta.

Sebagai pujakesuma (putra jawa kelahiran sumatra) dan anak keempat, sy bisa aja dikasih nama catur, tp berhubung alasan agama, saya lantas di kasih label identitas manusia dgn nama ke arab2an..biarpun kata org barat, apalah arti sebuah nama..tp nama adalah milik kita yg lebih sering diucapkan org lain..makanya dianjurkan memberi nama yg mengandung dzat atau sifat2 yg baik..sebagai do'a.

Bukan soal catur sebagai nama yg ingin sy ungkapkan dlm catatan ini, ceritanya td idenya mau berkisah ttg olahraga catur, seperti biasanya..pengalaman pribadi.

Banyak org hobi bermain catur, tp lebih banyakan yg ngga suka, alasannya, "marakke mumet". Tp, kayaknya ngga tepat deh klo main catur dibilang bikin pusing, yg bener tuh bikin mikir. Ini bagus buat kesehatan otak, tubuh aja butuh olahraga, apalagi pikiran. Tp catur tetap punya efek samping negatif, olahraga ini tanpa disadari kadang menyita waktu berjam2..bisa membuat lupa tugas, lupa makan, lupa shalat, tp percaya deh ngga sampai lupa ingatan hehe...

Ntuk bisa jago main catur, ngga harus cerdas atau jenius..kecerdasan jelas membantu, tp bukan modal utama menjd pecatur handal. Tp kan ini olahraga otak, adu cerdas dong ?? Ngga, klo adu cerdik, iya..buktinya saya, sy orgnya lumayan cerdas..tp mengapa ngga pernah jago main catur ? (Narsis.com).

Saya pertama ngerti soal permainan catur beberapa tahunan silam, di jogja.. Yg ngajari salah seorang sahabat terdekat saya (ngga usah sebut nama ya..ntar ge-er dia..hehe). Mulanya, dia 'ngepur' (ngga make) menteri..aku kalah, dgn cepat. Main lg..kali ini dia ngepur menteri sama benteng satu..mulai sedikit berimbang, tp tetep sering kalah jg. Tp baiknya sobat ini, klo aku salah dlm melangkahkan buah catur, dia marah2..emang bener2 niat ngajari.

Wktu itu kami masih tinggal di asrama pesantren..ngga boleh sebenarnya main catur. Tp dasar ndableg, seperti prinsip anak nakal "peraturan emang buat dilanggar", berkali secara sembunyi2 main jg. Tiap ketahuan keamanan, papan caturnya disita, seingatku 3 kali papan caturku ku relakan diambil paksa.

Sesekali kami main bareng kawan2 lainnya, dan trnyata ini penting buat kemajuan dlm bermain catur, perbanyak pengalaman bertanding dgn lawan berbeda. Karna masing2 lawan punya kemampuan n gaya main yg ngga sama, kekuatan mental jd modal berharga bg para pecatur, biasakan memenangkan game, koz itu bakal menambah kepercayaan diri kita.

Lepas dr asrama aku lebih leluasa menyalurkan hobi main catur. Kebetulan ada temen2 yg hobinya sama. bosen main ama org itu2 jg, kami mencoba ikut turnamen. Tempatnya dipesantren milik pak Yudian (dekan syariah uin), klo diingat2 aneh jg, tdnya diasrama dilarang, ini malah pesantren yg bikin acara turnamen. Kami berempat emang gagal total (maklum dr 40-an peserta, 20-an diantaranya berlabel MN (Master Nasional), tp kami pulang dgn hati riang, pertama turnamen berguna buat mengukur kemampuan dan menambh jam terbang, kedua, aku sukses membawa pulang TV, tp bukan hadiah karna jd juara, lantaran menang hadiah doorprize nya. Asyik kan ?

Sejak itu, kami rajin ikut turnamen bulanan, biasanya diawal bulan. Tp lama2 jenuh jg, gimana ngga bosan jika udah bayar turnamen, sewa jam..lebih sering kalahnya ketimbang menang. Gap kemampuannya terlalu jauh, sih (terutama buatku). Jadi klo mau nambah jam terbang, lebih baik nyari lawan2 yg sepadan. Jangan biasakan main ama kelas pemula, jare koncoku "marakke bodho".

Olahraga Catur punya sejarah panjang, ia miniatur sebuah pertempuran antar kerajaan. Gimana membuat pola serangan, menguasai petak pusat, mencari celah kelemahan pertahanan lawan, membaca arah tujuan langkah lawan, dan bermain seefektif mungkin. Tiap langkah amat berharga, jd jangan lakukan pergerakan buah catur yg sia2, anda boleh bermain sabar dgn lebih dulu memperkuat prtahanan, tp bisa jg tampil agresif diawal kesempatan, kata orang : pertahanan terbaik adlah dgn cara menyerang.

Dimasa lalu, bermain catur disukai para ahli strategi perang. Konon pahlawan perang salib, salahudin al-ayyubi pun gemar sm permainan ini. Makanya, bg yg belum biasa main catur, cobalah..berkali2, lalu rasakan sensasinya. Bagi yg udah bisa, tp blum jago2 banget..ayo, lain kali lawan saya.

I LOVE FUTBOL


oleh Ainul Huda Afandi pada 25 Januari 2011 jam 17:50

Tidak semua org suka menonton sepak bola, katanya olahraga apa ini..satu bola kok di perebutkan banyak org. Mendingan main bilyar, satu org kebagian banyak bola..ngga usah pake rebutan atau berantem sgala... Yah, namanya jg hobi n selera..emang sah2 saja klo ada yg ngga suka sepak bola.

Saya dulu jg begitu..tp bukannya ngga suka, soalnya ngga ngerti aja soal sepak bola. Baru agak ngeh pas mulai tinggal dijogja, diajak temen2 main bola ...cuma pengalaman perdana kurang begitu nyaman buat pemula seperti sy. Gimana mau asyik klo yg ikut main dilapangan puluhan orang..resikonya ya jarang dapet bola, begitu kebetulan (beruntung) pegang bola, temen yg lain langsung teriak2.."Sini, oper2..umpan!!..tendang !!", lalu biasanya bola ku tendang jauh2..ngga perduli arahnya kemana..monggo diperebutkan siapa aja... Alhasil, permainanku ngga pernah berkembang.

Posisi mainku awalnya bek (posisi lazim bg tiap pemula)..lama kelamaan bosen jg, gimana punya pengalaman mencetak gol klo sering dibelakang, lalu tanpa diaba2 siapapun aku ikut merangsek ke depan, dekat gawang lawan (seingatku kami mainnya sedikit ngawur, aturan offside saking banyak org ngga begitu berlaku)...tp sialnya sebagus apapun posisiku ntuk membuat gol, nyaris ngga pernah dikasih umpan..situasi yg mau ngga mau membuatku terpaksa kembali mundur teratur. Pernah juga sih satu-dua kali mencetak gol..tp momennya slalu pas ada kemelut didepan gawang lawan..pokoknya entah apa penyebabnya..tiba2 ada bola di dekatku.

Di kotagede pula, pertama kali aku hobi nontn pertandingan sepak bola, baik langsung ato via TV. Yg paling sering di tonton liga inggris ama liga italia. Klo liga italia yg aku suka ama klub Juventus (waktu itu juventus masih berjaya..ada zidane, edgar david, inzagi..)..dan paling ngga suka sama AC Milan,,, masalahnya sederhana..AC Milan musuh beratnya juventus.

Tapi antara nontn liga italia sama liga inggris, aku lebih suka liga inggris. Liga italia mainnya cenderung bertempo lambat, bikin ngantuk..pernah dulu nontn bigmatch AC Milan sama Intermilan, baru separuh babak udah bete..langsung tidur. Liga inggris lebih asyik..ngga lama aku langsung jatuh hati sama tim yg namanya Manchester United, waktu itu MU bener2 jagoan dan benci setengah mati sama yg namanya arsenal (chelsea belum ada apa2nya..lebih bagusan newcastle ato leeds united). Sejak itu, aku termasuk fans berat "setan merah" (persetan dgn julukan..ini kan cuma permainan).

Akibat hobi nontn bola di TV, pengen jg nontn langsung di lapangan. Atas ajakan teman...waktu itu lumayan sering nontn bola di stadion "mandala krida", kandang PSS Sleman (sebelum homebasenya pindah di maguwoharjo)..tiketnya kadang2 bayar, sesekali nunggu jebolan..biasanya separuh main pintunya dah dibuka (naik dinding stadion pernah jg sih,..tp perasaan kok kelewat nekat klo gitu). PSS sleman saat itu salah satu tim tangguh..ada marcelo braga, anderson, seto, bagong..suporternya jg aktraktif. ternyata emang asyik nontn langsung, lebih hepi ketimbng cuma liat di TV (sayangnya sejak pindah homebase di stadion yg lebih bagus, prestasi PSS sleman menurun).

Setelah tidak lg di kotagede..praktis sempat vakum beberapa tahun ikutan main bola, barulah pas kos dibelakang hotel saphir..biarpun mainnya sebatas futsal atau cuma amatiran bareng temen2 kos di lahan kosong, itu membantu memahami olahraga ini secara teknis.

Klo dulu, liat di TV ada pemain yg gagal memanfaatkan peluang emas mencetak gol..langsung mencemooh..tp skarang lebih fair,,bahwa menendang bola pada situasi tertentu ngga gampang..timingnya harus tepat, ngambil keputusannya kudu cepat..nendangnya make kaki dalam atau luar, liat posisi kita dari gawang, kondisi bola diam atau bergerak, laju bolanya cepat atau lambat, apakah bolanya datar, setengah badan atau sedikit tinggi. Striker yg bagus punya respon yg bagus pula pd situasi2 seperti itu.

Gara2 jarang membuat gol pas main bola di kotagede, waktu main bola ama temen2 kos aku jd terobsesi dan akhirnya lebih sering menempatkan diri sbagai striker. Mulai mempelajari cara menempatkan diri pd posisi yg bagus dlm permainan, bagaimana melakukan pergerakan tanpa bola, belajar menahan atau mengontrol bola, melewati pemain lawan..dan mencoba mencetak gol dgn cara2 berbeda.

Sayangnya..sedikit bisa main bolanya udah agak telat, dikala faktor usia dan konsentasi terpecah pada hal2 lain dalam menjalani hidup ini..bagiku, apa mau dikata sepak bola memang sudah jd hobi, terlanjur jd salah satu sumber kebahagiaan..begitu bahagia ketika tiem yg didukung meraih kemenangan, dan amat kecewa, suntuk dan menderita bila tim yg didukung ternyata menelan kekalahan.

Oleh karena itu bener kata org bijak, "jangan salah dlm mengambil sesuatu sbagai sumber kebahagiaan, memang bila suatu waktu ia menyenangkanmu...
...kebahagiaannya serasa tak mampu diungkapkan oleh kata2, namun saat di lain waktu kau terluka karenanya, maka sakitnya jg tiada tara." 

KIYAI


oleh Ainul Huda Afandi pada 24 Januari 2011 jam 18:52

Hari ini, ada kabar duka datang dr tanah jawa, KH. Abdurrahman Khudhori, salah satu ulama besar telah tiada. Smoga Allah senantiasa menganugerahkan kemuliaan pd beliau. Smoga keberkahan ilmu dapat dirasakan siapapun yg pernah berguru dan mengaji pd almarhum. Saya memang belum pernah sowan dan tidak mengenal beliau secara pribadi, tp meninggalnya tokoh 'alim dimanapun slalu memberi rasa duka dan kehilangan.

Dimasa lalu, "Kiyai" dalam ranah kehidupan beragama umat islam di indonesia memiliki posisi yg istimewa. Kiyai dipercaya sebagai penerus kiprah para pionir dakwah islam, belakangan memperoleh julukan penghormatan yg demikian tinggi, wali songo.

Ada sedikit perbedaan antara istilah ulama dan kiyai. Perbedaannya, setiap kiyai pastilah ulama, namun (dalm konteks keindonesiaan), tidak setiap ulama 'patut' di anugerahi 'gelar' kiyai. Sebutan kiyai lebih ditujukan pada seorang tokoh yg mengasuh pesantren sebagai tempat kaderisasi calon ulama, membuka pengajian bg masyarakat umum serta memimpin kegiatan keagamaan masyarakat di tempatnya tinggal. Begitulah tradisi yg ditinggalkan oleh walisongo.

Seiring perkembangan zaman, terjadi pergeseran pemahaman dlm memaknai sakralitas sebutan 'kiyai'. Kini siapapun bs mencitrakan dirinya adlah kiyai. Tanpa ilmu yg memadai, namun mampu mendirikan pesantren yg megah misalnya, jadilah dirinya di kenal sebagai kiyai. Seorang penceramah kondang tanpa punya pesantren boleh saja dipanggil org pak kiyai..media massa jg bs dimanfaatkan seseorang untuk mempromosikan gelar kiyai agar melekat pada dirinya.

Hingga, ketika muncul beberapa kasus2 tertentu, pelecehan seks, penipuan atau prilaku memalukan lainnya, kerap menimbulkan opini miring bg orang awam terhadap figur kiyai. Tapi mau tak mau inilah perkembangan zaman, kita tak bs mengatur atau melarang seseorang meng-aku-kan dirinya sebagai kiyai, karna kiyai memang bukanlah gelar formal dan tak ada SK-nya.

Namun demikian, kita bersyukur masih cukup banyak kiyai yg benar2 pantas memperoleh sebutan kiyai, menjd ulama yg alim dan luas ilmu agamanya, besar ghirah mengajarnya, dan prilaku kesehariannya menjd teladan bg kita semua. Beliau akan menjd penunjuk jalan bg kita untuk tetap berpijak pada syariat islam yg dibawa oleh Rosulullah.

Pada ulama kita menaruh harapan agar arah beragama kita tidak melenceng dan sesat. Sebab salah dalam meyakini dan menjalani syariat agama, resikonya adalah tersesat di akhirat. Kehidupan padang mahsyar adalah situasi yg sulit dan membingungkan, kita memerlukan ulama2 yg terpercaya yg akan membimbing kita menuju posisi dimana Rosulullah berada, ditempat Rosulullah memberikan syafaatnya.

Itulah mengapa, agama menekankan dlm menuntut ilmu (terutama ilmu agama), bersandarlah pada sosok guru, sebab proses pencarian secara mandiri (seperti yg banyak dilakukan sejumlah intelektual muda yg belajar mengenal agama dr buku semata), berpotensi terjadi kesalahpahaman dan keliru menginterpretasikan ajaran agama. 

KODRAT


Sudah ketentuan Tuhan, bila makhluk-Nya di ciptakan 'berpasangan', termasuk pula manusia yg tercipta dr dua kelamin berbeda, pria dan wanita (memang ada kasus tertentu yg dikenal dgn 'waria' atau kasus berkelamin ganda). Tp kasus2 seperti ini harus dikembalikan pd kodrat asalnya. Tidak akan ada jenis kelamin ketiga, setelah pria dan wanita.

Perkembangan kaum wanita di era modern demikian luar biasa. Semangat emansipasi dan persamaan gender, membuka ruang yg begitu luas bagi wanita ntuk meraih kesetaraan dgn pria. Bayangkan bila kiprah wanita "tempoe doeloe" hanya sebatas peran 'dapur' dan 'kasur', kini kita tau ada wanita yg jd supir, petinju, karyawan, bupati, menteri..seakan2 apapun yg dilakoni dan jd 'dunia lelaki' dimasuki pula oleh wanita. Padahal di zaman nabi, wanita tak ubahnya 'barang' yg bisa di wariskan.

Namun, sekali lagi dlm berkehidupan pedoman kita adalah agama. Suka atau tidak suka, dlm konteks agama kaum pria memang punya posisi istimewa. Sy memahami menjd wanita itu satu cobaan tersendiri. Ini bukan soal ketidakadilan, ini hanyalah ketentuan Tuhan tentang jenis dan bentuk ujian yg ditimpakan pada kita.

Coba lihatlah dr proses penciptaan manusia, bila Adam dr segumpal tanah, maka Hawa 'hanya' dr rusuk Adam. Lalu perhatikan betapa 'tidak adilnya' islam memperlakukan wanita, para nabi hanya terdiri dr para lelaki, wanita tak boleh menjd imam shalat bg pria, dlm hal zakat, nikah, cerai, waris bahkan urusan menutup aurat.

Sy tentu saja tdk hendak berniat meremehkan kaum wanita, sama sekali tidak. Saya menjunjung tinggi harkat-martabat wanita. sy menghormati kaum hawa seperti misalnya penghormatan sy terhadap sosok wanita yg pernah begitu setia dlm penantian bertahun2 yg tak pasti, mengharap tambatan hati yg tak kunjung kembali...lambat laun membiarkannya memahami untuk lebih peduli pada dirinya sendiri, membiarkan ia jenuh dan mengerti, bahwa tiada guna memendam kekecewaan dan harapan hanya ntuk memenjarakan perasaan. Dulu, ku dengar kabar bahagia itu, seakan memberi isyarat, "aku bukan meninggalkanmu, tp hanya terlepas darimu." (Lho..lho..kok terjd pembelokan iki..hehe..)

Dlm catatan ini, sejak lama sy memang terpikir mengapa dalam islam, mau tak mau harus jujur mengatakan, bahwa kaum pria kok terkesan di istimewakan dan diutamakan ketimbang wanita. Jawaban pertanyaan ini adalah perbedaan kodrat, bahwa wanita diciptakan sbagai pendamping dan bukan pemimpin bg kaum pria. Sebagaimana hawa yg hadir untuk menemani Nabi Adam yg kesepian. Laksana ratu bulqis yg dikehendaki takluk dibawah kuasa Nabi Sulaiman, sejauh-mana pun kiprah, obsesi dan hasrat wanita, tetaplah dibatasi oleh kodrat, yg tak boleh dilawan dan ditentang.

Bila kodrat ini tak dijaga, maka rusaklah tatanan kehidupan yg dikehendaki oleh islam. Wanita masa kini punya potensi bisa melakukan bahkan melebihi apa yg di capai kaum lelaki..namun tetap harus menyadari dan dibatasi kodratnya...Ini lagi2 bukan soal zamannya emansipasi, bukan pula masalah tidak fair atau ketidakadilan...ini soal ketentuan Tuhan yg harus diterima.

Harus dimengerti bahwa kodrat lelaki memang lebih tinggi (makanya sy bilang diciptakan sbagai wanita itu cobaan), tp tidak dalam hal derajad di hadapan Tuhan. Hanya ketakwaanlah yg membedakan tingkatan derajad kita, sebab ketakwaan tidak mengenal jenis kelamin, siapapun punya peluang setara ntuk menjadi manusia yg di cintai-Nya. 


oleh Ainul Huda Afandi pada 23 Januari 2011 jam 4:41

MANAKAH LIGA TERBAIK DUNIA


oleh Ainul Huda Afandi pada 23 Januari 2011 jam 2:34

Seperti halnya memilih siapa pesepakbola terbaik dunia, tiap kita boleh jd berbeda dlm menilai liga manakah terbaik saat ini. Banyak org tahun ini (termasuk saya) heran dan kurang setuju bila leonel messi dianugerahi penghargaan sbagai pemain terbaik dunia 2010. Klo soal skill sy sepakat, dialah saat ini yg terbaik, tp sebagai pemain, bila acuannya adalah kontribusi n prestasi yg ia raih di level klub n negara diperiode thn 2010. Rasanya, ada pemain lain yg lebih pantas memperolehnya.

Dlm hal menilai manakah liga terbaik, diantara kita pun boleh jd punya persepsi berbeda. Presiden FIFA, sepp blatter berpendapat bahwa la liga spanyol adalah liga sepak bola terbaik didunia, alasannya ada 8 pemain di liga spanyol yg masuk FIFA World XI. Memang, pemain terbaik dan termahal dunia saat ini bermain di la liga, namun patut di ingat para pemain superstar ini cuma berasal dr dua klub saja, Barcelona dan Real Madrid.

Padahal, ukuran kualitas liga suatu negara mestinya diukur dr perimbangan kekuatan peserta liga, artinya menyangkut kualitas 20 klub peserta secara keseluruhan. Sama halnya sulit bagi kita menyebutnya yg terbaik jika diisi dgn peserta dgn kualitas 'anak SD', 'anak SMP' dan 'anak SMA'. Semakin tajam terjadi kesenjangan kekuatan antar tim, semakin berat pula kita menganggapnya sebagai kompetisi yg kompetitif. Apa menariknya jika gelar juara tiap thn hanya diperebutkan dua tim saja ?

Liga Italia musim ini bagi sy justru lebih baik dr pd liga spanyol. Diatas semua liga, saya memilih liga inggris sebagai yg terbaik..dr aspek kompetisi, regulasi, industri olahraga dan perimbangan kekuatan. Lihatlah, kini istilah 'the big four' tinggal kenangan, skarang ada lima hingga enam tim punya kesempatan yg beda tipis saja ntuk jd juara. Semakin banyak game yg dilabeli 'big match', semakin baguslah kualitas sebuah liga. Tidak setiap pertandingan bs di prediksi dgn mudah siapa keluar jd pemenangnya.

Bila sepp blatter menyarankan liga inggris supaya belajar dr la liga, sy justru merasa mestinya sebaliknya. Otoritas liga spanyol harus turut menjaga bagaimana agar tim2 disana terhindar dr kesulitan keuangan, yg efekny slalu terpaksa menjual pemain2 kunci. Kalau ingin menjadi liga terbaik, tim2 lain harus rajin menambah amunisi berkualitas sehingga secara individu dan tiem kekuatannya mampu menyamai level Barca dan madrid. Klo tim2 lain di spanyol punya koleksi pemain bintang sekaliber messi, xavi, iniesta, ronaldo atau kaka, bolehlah menyebut dirinya liga terbaik di jagat ini.

PROVOKATOR


oleh Ainul Huda Afandi pada 22 Januari 2011 jam 12:11

Kita pasti sudah familiar dgn istilah "provokator". Sering kita kita dgn berita "si anu dituding jd provokator" atau "provokator kerusuhan tlah ditangkap." Dsb. Secara sederhana provokator dapat dimaknai sebagai 'penggerak' atau 'penghasut', konotasinya cenderung negatif, walau sebenarnya ngga slalu begitu.

Sy punya pengalaman dgn istilah ini, soalnya di masa lalu sy jg pernah didianggap sbagai 'provokator', sekalipun konteksnya sekedar canda biasa. Saat remaja, sy senang berorganisasi dan gemar mengambil peranan. Tp entah mengapa, adakalanya saya melibatkan diri pada hal2 yg berbau 'liar' dan ilegal. Seperti ketika SMA di metro, sewaktu ambalan pramuka kehilangan pembina, atas kepercayaan adik kelas, sy membantu menggerakkan kegiatan dgn status "pembantu pembina.", tentu saja tanpa SK dan agak berbau 'ilegal' karna siswa klas 3 udah ngga boleh berorganisasi agar lebih konsentrasi menghadapi ujian.

Tp jujur menyenangkan jg status "pembantu pembina", soalnya waktu mendampingi kemah, dihormati ama panitia yg klo ngga keliru dari menwa stain jurai siwo metro..(Dlm hati sy heran, apa mereka ngga penasaran ya, kok pembina salah satu sangga masih keliatan tampang abg..)

Begitu pula saat OSIS pembinanya non aktif, lg2 atas hubungan personal yg baik dgn adik2 kelas, saya ditunjuk dgn status "penasehat", yg slalu hadir disaat rapat2 pengurus OSIS. Lg2 tanpa SK (dan emang ngga penting, yg penting kan ide dan gagasan kita terlaksana).

Tentu apa yg sy lakukan, bukan karna ambisi atau sekedar cari nama, tp lebih soal kayak org bikin skripsi, ada masalah, lalu di rumuskan, lahirlah gagasan, dipilih sebagai solusi, selanjutnya dilaksanakan. Sekolah saya waktu itu sekolah kecil, dan kita yg bersekolah disitu merasakan segala kekurangannya.

Selain sekolah, sy jg mondok disebuah pesantren, salah satu yg terbesar dilampung. Disini saya jg sempat 'ngisruh'. Setelah dipercaya terpilih jd salah satu ketua wisma, muncul banyak program, banyak gagasan. Intinya, pengurus wisma 'tak kompori', "kalo kepengurusan wisma pengen efektif, kita harus meminta pembagian wewenang yg jelas antara pengurus wisma n pusat.."

Lalu mulailah program anti ghosob, denah kamar n anggotanya, buat 'AD/ART' wisma, termasuk merancang 'pengadilan komplek'. Tp beberapa waktu kemudian, muncul konflik antra semua pengurus wisma n pusat, ujung2nya (sy ngga setuju, tp kalah suara), kami bersepakat membekukan seluruh aktifitas pengurus wisma.

Gejala 'santri mbalelo' itu berlanjut ketika mondok di jogja, mulai jd provokator deklarasi DPS (Dewan Perwakilan Santri), gerakan menyatukan suara santri pas pilihan lurah, sampai terakhir pembentukan TPF (Tim Pencari Fakta), ketika ada salah satu santri dikeluarkan.

Pilihan bertindak seperti itu mau ngga mau menciptakan situasi 'konflik' dgn pihak berwenang. Tp itulah resiko dr gagasan yg dianggap menyimpang, slalu wajar bila ada benturan kepentingan atau perbedaan pendapat, tp saya ngga pernah menariknya menjd urusan pribadi. Di sisi lain, sy tetap sayang teman, hormat pd guru..(senajan tetep wae males n ndableg lakkon ngaji, ranking diniyahnya slalu papan bawah.)

Selepas dr pondok, masa2 jd provokator nyaris berakhir..provokatornya ganti soal ngajak ps-an sama bal2an (wkwkwk..)..klo diprovokasi sama yg beginian pasti ngga ada yg 'ngonduk'..

Akhir dr catatan ini, betapa mudah memprovokasi org lain..tp begitu susah menjd provokator yg baik pd diri sendiri..(makanya skarang ngga neko2 lagi hehe..), tp sejatinya dlm kehidupan kita, kita tetap butuh provokator, yg memprovokasi supaya kita lebih dekat Tuhan, lebih keras berusaha. Dalam skala negara kita mengenal, Bung Karno, Bung Tomo, Bung Amin Rais, Syafi'I Maafi, Din Syamsudin, semuanya adlh provokator, provokator bg tegaknya kemerdekaan, tegaknya kebenaran. Wassalam.

INDAHNYA RUMPUT LAPANGAN QATAR


oleh Ainul Huda Afandi pada 20 Januari 2011 jam 1:17

Negara kaya selayaknya berbanding lurus dgn fasilitas yg tersedia.Tak aneh, bila Qatar, salah satu negara kecil di timur tengah terpilih jd tuan rumah piala dunia 2022. Iri rasanya melihat lapangan dan standar stadion sepak bola disana, stadionnya sendiri memang tak besar kapasitasnya. Wajar, soalnya jumlah suporter Qatar tak seberapa, tp kondisi stadion lebih dr cukup ntuk memberikan kenyamanan bermain bagi para pesepak bola. Tak ada lg alasan ntuk menyalahkan faktor lapangan lantaran timnya bermain buruk misalnya.

Rasanya tak lengkap bila ngga membandingkan dgn lapangan2 sepak bola di indonesia. Ini negara kaya sebenarnya, banyak org pinternya, tp kebanyakan wacana, duit negara sering buat 'bancakan' buat mereka yg emang suka cari2 proyekan.

Padahal, bukankah lebih bagus jika duit negara (dana apbd) puluhan milyar yg tiap tahun keluar buat subsidi klub2 itu, diperuntukkan saja buat membangun stadion yg biarlah biasa2 aja, tp paling ngga, termegahlah seasia tenggara..(Jd klo bangun stadion jgn nanggung2, sekalian aja yg bikin org luar geleng2..).

Ngga keliru klo 'sikil' dan skill pemain indonesia dr dulu begitu2 aja, lha wong tiap pertandingan pemain cuma belajar bagaimana bekerja keras mengontrol bola ditengah lapangan yg buruk, ngga rata, pantulan bolanya sering liar, dan klo hujan deras lapangan tergenang.

Mengontrol bola diatas lapangan buruk menyita konsentrasi ekstra, apalagi dlm posisi press body pemain lawan, boro2 berfikir cepat kemana berikutnya bola dialirkan, bolanya bisa dikendalikan aja udah lumayan. Lapangan jelek selain membuat pemain menderita, jg rentan membuatnya gampang cidera. .

Itulah mengapa yg menonjol dr pemain indonesia cuma skill beberapa pemain tertentu yg harus dipuji diatas rata2, tp praktis tidak banyak mengalami peningkatan dan kemajuan dlm hal mengasah visi, membaca situasi dan mengembangkan skema atau pola permainan. Jujur saja, timnas malaysia dan thailand lebih baik dalam hal hal ini.

Bukan semata faktor pelatih menurut saya, lebih pada gaya dan kebiasaan bertanding pemain2 indonesia yg dipengaruhi kondisi lapangan yg buruk. Jangan salah, lapangan buruk jg bikin pemain bad mood lho..ujung2nya ada saja yg frustasi, trus emosi..akhirnya berkelahi.

Uniknya, banyak klub di kota2 besar dgn suporter yg fanatiknya minta maaf, kayak persija jakarta, persib bandung, persebaya surabaya, PSMS medan, PSIS semarang justru ngga pernah punya stadion bagus yg merepresentasikan besarnya dukungan masyarakat bagi klubnya masing2. Jeleknya stadion sebanding dgn kelakuan suporter di stadion yg doyan bgt musuhan dan 'misuhan', coba perhatikan aja nyanyiannya..kebak pisuhan, hujatan,umpatan, makian, cacian..

Sebagai contoh susahnya mengembangkan gaya dan pola permainan diindonesia, sebutlah klub Sriwijaya FC diera Rahmad Darmawan,yg punya stadion lumayan bagus di palembang (Fasilitas olahraga di kota ini boleh dibilang terbaik setelah yg ada dijakarta, karena besarnya support dr pemerintah daerah, makanya setelah sempat jd tuan rumah piala asia, tahun ini palembang jd tuan rumah utama sea games),

tim sriwijaya FC senang memakai pola serangan umpan2 pendek, tik-tak, satu-dua sentuhan, tp begitu main tandang, seringkali kalah ketika main dgn klub yg diatas kertas harusnya bisa lebih gampang ditundukkan. Ini karena pola dan gaya bermain yg biasa dipakai sewaktu main dikandang, gagal diterapkan dan tidak efektif dimainkan dikandang lawan yg umumnya punya lapangan dgn kualitas seadanya. Makanya tim yg bagus kontrol bola dan kuat secara fisik kayak arema atau persipura lebih punya peluang jd juara.

Intinya, tak perlu lg banyak berwacana, segera fokus perbaiki kualitas stadion, atau setidaknya kualitas lapangan sepak bola berikut sistem drainasenya. Ini cara terpenting diawal, klo masih ingin bermimpi indonesia menjadi salah satu tim elit dunia. Wassalam.

BILA ULAMA MENGGERTAK UMARA'


oleh Ainul Huda Afandi pada 18 Januari 2011 jam 14:57

Derajad agama menurut kebanyakan alam pikiran manusia ada diatas derajad negara, namun dalam prakteknya, banyak tokoh2 agama (baca : ulama) justru patuh dan takluk dibawah pengaruh pemimpin negara, termasuk di negara kita, indonesia.

Diawal merdeka, para tokoh agama mencoba berjuang masuk memberi warna pada corak tata berbangsa dan bernegara, namun tetap tak kuasa dan kalah dominan pada kharisma Bung Karno yg cenderung memilih corak nasionalis dan kebarat2an (dan ini mudah dimengerti melihat latar belakang Bung karno yg kurang agamis serta produk pendidikan eropa).

Praktis semasa Bung Karno, keberadaan agama sekedar jd penjaga norma dan budaya semata, dijauhkan dr peran dan fungsi yg semestinya. Di zaman orba, hubungan agama-negara lebih harmonis, namun tetap dijauhkan dari arena kekuasaan. Sekalipun, banyak ulama mencoba masuk politis praktis dan diantaranya berhasil menggapai jabatan2 politik, tetap saja tak mampu mengangkat peran agama pada tempat yg semestinya.

Ketika Gus Dur dijatuhkan MPR dari kursi kepresidenan, respon saya mendua, disatu sisi kecewa, namun pada sisi berbeda justru lega, karena jabatan presiden memang tidak cocok buat Gus Dur, walaupun banyak contoh figur yg sukses sebagai ulama dan umara' sekaligus, namun untuk indonesia yg sebagian masyarakatnya sekuler, mungkin lebih baik diserahkan pada ahlinya saja.

Kini kita dipimpin seorang presiden yg dulu begitu tinggi citra baiknya, begitu kuat pamor dan kharismanya, sosok yg dianggap tepat ntuk menggantungkan banyak harapan dan cita2, namun apa hendak dikata, presiden kita SBY ini banyak dihadapkan pada persoalan2 kompleks dan menimbulkan dilema.

SBY (Sekarang namanya tambah mentereng lho..jd Susilo Bambang Yudoyono Siregar..bah ! Kok mau2nya kau jd org batak..hehe). dimata saya tetaplah pribadi yg baik, ia tetaplah sosok yg cerdas dan tegas. Namun, persoalannya, pada berbagai kasus, situasinya benar2 jd "buah simalakama", dimakan "bapak mati", ngga dimakan "ibu yg mati", bagaimana memilih antara memegang teguh prinsip kebenaran atau menghancurkan kehidupan ekonomi banyak org. Pilihannya antara memilih orang baik satu orang atau memihak yg jahat ribuan org. Saya ingin memberi saran pada SBY tiapkali punya problem dilematis dalam memutuskan sesuatu, pergilah..datangilah dua org kiyai..KH. Quraisy Shihab, dan KH.Abdullah. Gymnastiar..

Agak telat, tp sy baru tau klo ada ribut2 soal tudingan daftar kebohongan pemerintahan SBY (metro tv lebih kejam lagi, disebutnya pemerintahan SBY sebagai rezim SBY). Klo yg bikin daftar catatan kebohongan itu aktifis mahasiswa, mungkin dicuekin ama SBY, tp bila berasal dr tokoh2 lintas agama, wajar bila bikin SBY gusar. Potensinya bisa eskalasi massa, itu lebih berbahaya ketimbang hiruk pikuk org2 DPR. Ini situasi baru dalam sejarah republik ini menurut saya, belum pernah ada (kecuali individu tertentu dari kalangan tokoh agama), yg berani bersuara keras pada pemerintah. Memang begitulah seharusnya peran ulama. Keberanian bersuara pada ulama ini akan dgn sendirinya menaikkan kredibilitas dan citra pemimpin agama dimata masyarakat..

Semoga suara keras tokoh agama ini bisa didengar SBY lebih bijak. Tak perlu tersinggung atau uring2an..sebab kalau disikapi dgn kemarahan dan ketidaksukaan justru bisa berubah jd bumerang..semoga Presiden SBY Siregar slalu diberi kekuatan dan hidayah kepemimpinan..amin.

PELAJARAN DARI SEKANTONG PAKU


oleh Ainul Huda Afandi pada 17 Januari 2011 jam 21:18

Pernah ada anak lelaki dgn watak buruk. Suatu hari, ayahnya memberi dia sekantong penuh paku, dan menyuruhnya memaku satu batang paku di pagar pekarangan tiap kali dia kehilangan kesabaran atau berselisih paham dgn orang lain.

Hari pertama dia memaku 37 batang paku di pagar. Pada minggu2 berikutnya dia belajar menahan diri, dan jumlah paku yg dipakainya berkurang dr hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri ketimbang memaku dipagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lg memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu pada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari, bila ia berhasil menahan diri dari emosi dan kemarahan. Hari2 berlalu dan akhirnya tiba hari disaat semua paku telah tercabut dr pagar, lalu menyampaikan hal ini pada ayahnya.

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata : "anakku, kamu sudah berlaku baik, tp coba lihat betapa banyak lubang yg ada di pagar."

"Pagar ini takkan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham, bertengkar atau bermusuhan dgn org lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar."

"Kau bisa menusukkan pisau dipunggung org dan mencabutnya kembali, tp akan tetap meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf dan menyesali, luka itu tetap membekas.Luka karena fisik bisa saja sembuh kembali, tapi luka karena sakit hati bisa terbawa sampai mati."

{Aksara bermakna dari seorang yg tak dikenal namanya}