KELUAR DARI ZONA NYAMAN


Krisis mesir seperti yg kita saksikan dr kejauhan saat ini hanyalah masalah waktu. Sama halnya keruntuhan kerajaan saudi arabia, kerajaan yordania, 'kerajaan' rezim myanmar, 'kerajaan' Khadafi di libya, 'kerajaan' fidel castro di Kuba, semua cuma soal waktu saja. Akan tiba harinya, saat semua zona nyaman itu harus tumbang di lindas roda zaman.

Gejolak sosial-politik di Mesir memang menimbulkan keprihatinan mendalam bg warga dunia, musibah bagi keluarga yg ditinggal mati para martir demi sebuah revolusi. Tp tiap musibah senantiasa terselip hikmah dan pelajaran berharga.

Mesir adalah salah satu negeri para nabi. Di mesir pula dahulu para pendusta agama pernah berkuasa. Di Timur Tengah, mesir adalah negara 'kunci', posisinya strategis dlm mengendalikan perlawanan bangsa arab terhadap sepak terjang israel, dan pemilik 'kunci' itu (presiden Husni Mubarak) kini telah digoyang oleh krisis kepercayaan. Atas situasi yg tak terduga ini, Israel dan Amerika pantas merasa gentar, was-was menyambut siapa pemegang 'kunci' berikutnya.

Pasca perang Arab-Israel puluhan tahun silam, yg berakhir dgn kekalahan di pihak negara2 arab (dan membuat palestina dan dataran tinggi golan di suriah di kuasai israel), mesir selaku 'pemimpin' negara2 arab memiliki peran sentral dlm menjaga perdamaian di timur tengah. Perdamaian itu sejauh ini masih bisa dikendalikan, walau israel berkali2 melukai perasaan bangsa arab dgn kejahatannya atas warga palestina.

Apalagi sudah lama, sejak negara2 timur tengah selepas perang dunia II tumbuh dgn perkembangan ekonomi yg amat pesat. Kesejahteraan yg melimpah ruah itu lantas menciptakan zona-zona nyaman, yg membuat empati dan solidaritas sebagai sesama bangsa arab (sekaligus pula sesama umat islam) pupus dan luntur oleh kepentingan nasional masing2. Mungkin bagi mereka, semangat "ukhuwah islamiyah" dan "antar muslim itu bersaudara" hanyalah tinggal kata2, cukuplah di ucapkan lisan, tapi tak perlu berbuat apa2.

Rakyat mesir sudah mulai mendobrak zona nyaman pemimpin2 mereka, angin revolusi itu cepat atau lambat akan menyebar kemana2. Mungkin sejauh ini baru seputar persoalan negara..tp saya yakin satu saat akan menyentuh pula wilayah agama. Saat kita yg jauh disini harus turut melibatkan diri atas segala dinamika umat beragama yg bakal terjadi. Wallahu a'lam.



oleh Ainul Huda Afandi pada 03 Februari 2011 jam 13:03

Tidak ada komentar:

Posting Komentar