[DARSEM], DULU DIBELA, SEKARANG DICELA (136)


Saya ngerasa aneh ketika sejumlah media berita online gencar memuat pemberitaan tentang kehidupan Darsem setelah 'ketiban durian' menerima sumbangan pemirsa TV One 1,2 M. Darsem udah serasa kayak terlahir kembali, tadinya hidup miskin, pergi jd TKW ke arab malah dapat masalah hokum, suami kawin lagi, dan nyaris dieksekusi mati. Lalu segala kesialan itu tiba2 berubah menjadi keberuntungan. Ditanah air, berbagai simpati dan empati berdatangan, Darsem dibela layaknya pahlawan, Arab Saudi dikecam habis-habisan, dan Negara membebaskan Darsem, membawanya pulang ke Indonesia serta diperlakukan penuh penghormatan. Tak Cuma sampai disitu, tanpa2 disangka2 lalu ia memperoleh kabar gembira, ada sumbangan dr program "koin peduli Darsem" TV One yang jumlahnya banyak banget, 1,2 M bro..saya aja ngga kebayang seumur hidup bakalan punya duit sebanyak itu ngga ya…hehe.

Lalu banyak yg iri, biasaa..namanya juga manusia, kadang ngga suka yg lain dapat rezeki nomplok. Timbul pertanyaan dibenak banyak orang, buat apa ya kira2 duit itu dipakai Darsem. Wartawan ramai mendatangi Darsem, motifnya macem2, ada yg sekedar pengen tau..tp jangan2 ada juga yg emang niat 'memeras' Darsem. Dasar ngga kepikiran bakalan punya uang segitu banyak, Darsem menjawab sederhana, pengen nyunatin anaknya, Bantu mushola, anak2 yatim dan jompo, membagi dengan keluarga Ruyati, memperbaiki rumah…pokoknya ada acara sosialnya lah biar 'terkesan' beramal karena dapet rezeki besar. Wartawan makin penasaran, "klo nyunatin sih biasanya paling banter ngga sampai 10 juta. Klo merenovasi rumah relatif biayanya, mau segede apa…" Sederet pertanyaan antri minta penjelasan Darsem, "emang mau bagi duit berapa sih ama keluarganya Bu Ruyati.., berapa duit sih yg buat anak yatim dan jompo...jadi ngga nih katanya pengen bangun jalan.., nyumbang musholanya berapa, ya mbak ? dan bla..bla.." Dalam hati mungkin Darsem menggerutu, "ah, ini orang mau tau aja, inikan dah jd hakku…"

Tanpa berkomentar jelas Darsem mengeluh, "yah, sekarang banyak yg dating minta sumbangan, klo Cuma 50 ribu sih ngga pa2, masa saya mau nyunatin anak, tetangga depan rumah mau meminjamkan pekarangan klo dibayar 2 juta…"
Tak Cuma para pencari berita yg keliatan iri agaknya, Een anak Bu Ruyati juga terkesan tidak puas setelah tau Cuma dikasih 20 juta, mungkin pikirnya ketika Darsem ngomong mau membagi duit sumbangan, kirain jumlahnya ratusan juta..eh ternyata cuma segitu …"duit 20 juta itu seluruhnya udah sy kasih ke mushola sama tukang ojek, Darsem itu emang ngga tau diri ya..dia kan tertolongkan setelah ibu saya jadi berita besar…"celoteh anak Ruyati dgn nada ngga puas. Ketika tersiar kabar Darsem banyak belanja belanja perhiasan, dengan cepat Een menimpali, "oh, iya bener banget itu..udah kayak toko emas berjalan…"

Seperti biasa, rasanya kurang afdol kalo ngga ada kambing hitam, akhirnya TV One jadi sasaran kritik yg paling pas karena TV "provokator" inilah yg menggalang bantuan dana. "Dasar, tv oon. Mbok ya mestinya itu duit dikelola untuk menolong TKI bermasalah lainnya, kan si Darsem duit diyat pengganti hokum qishasnya udah dibayar ama pemerintah…". Tanpa beban, TV yg dulunya bermerk La Tivi menjawab ringan, "Kami sudah menghubungi Kemenlu untuk menyampaikan bantuan pemirsa itu, tp ternyata ditolak karena itu sudah jadi tanggungan Negara, jadi kami putuskan untuk diberikan semuanya pd Darsem, soal mau digunakan buat apa, sudah diluar tanggungjawab kami, yg penting kami amanah."
Dalam kasus duit bantuan untuk Darsem ini sebetulnya ngga ada yg keliru, adalah hak Darsem memanfaatkan duit itu semau dia. Kita tak bias membandingkan dgn respon Prita Mulyasari setelah menerima bantuan "Koin untuk Prita", yg karena tak jadi membayar ganti rugi, lantas menyalurkan dana itu untuk membuat yayasan dan kepentingan social. Pertama, karena secara ekonomi, Prita berasal dr keluarga yg mapan sedangkan Darsem hidupnya penuh dgn problem financial. Kedua, secara pendidikan keduanya juga jauh berbeda. Sebagai org terdidik, Prita sangat sadar media, ia tak boleh salah bertindak, karena rentan menghilangkan simpati banyak orang padanya. Ia juga lebih banyak punya gambaran bagaimana memperlakukan uang bantuan. Sementara Ruyati adalah wanita desa yg pola pikirnya sederhana, membuat yayasan atau semacamnya jelas tak terbayang dipikirannya. TV One jg tidak sepenuhnya salah, Cuma akan lebih baik jika TV One sedari awal terbuka, apakah penggalangan dana itu ditujukan sebagai pengganti hokum qishas atau demi kehidupan Darsem sepulang dari Arab. Bila untuk bayar diyat, karena ngga jd maka memang semestinya dikembalikan pd donator, kecuali oleh donator diikhlaskan untuk kepentingan Darsem.  

Jadi, ngga ada gunanya iri hati dan dengki. Setiap orang punya jalan hidup dan rezeki masing2. Tuhan telah memberi kesempatan dan ujian berbeda buat Darsem, semoga saja ia tidak kembali salah dalam bersikap dan mengambil keputusan.

oleh Ainul Huda Afandi pada 8 Agustus 2011

5 komentar:

  1. Anonim3:37 AM

    sungguh pernyataan yang bijak.... andaikan semua orang mempunyai pola pikir spt anda... jempol :)

    BalasHapus
  2. Sy ingin si darsem itu mauny d pancung saja..

    BalasHapus
  3. Anonim6:20 AM

    Matikan saja orng sperti itu..

    BalasHapus
  4. kereenn pak kalimat bijak nya.. klo ya org yg kurang berpendidikan lihat uang bnyk ya pasti kalap,gk org kampung,org kota jg.. ini,sbenernya kurang nya komunikasi aja ttg sumbangan.. tohh ktnya saya baca di blog sblh,uang nya yg 450jt hilang kena tipu beli sawah or tanbak gtu.. hanya Tuhan yang bisa menghukum dia.. ya terima aja skr,org nya mmg sperti itu.. klopun infkar janji,dia yg ditagih,di akhirat dan pasti ada balasan nya..

    BalasHapus
  5. kereenn pak kalimat bijak nya.. klo ya org yg kurang berpendidikan lihat uang bnyk ya pasti kalap,gk org kampung,org kota jg.. ini,sbenernya kurang nya komunikasi aja ttg sumbangan.. tohh ktnya saya baca di blog sblh,uang nya yg 450jt hilang kena tipu beli sawah or tanbak gtu.. hanya Tuhan yang bisa menghukum dia.. ya terima aja skr,org nya mmg sperti itu.. klopun infkar janji,dia yg ditagih,di akhirat dan pasti ada balasan nya..

    BalasHapus