"OTAK-ATIK GATUK"


oleh Ainul Huda Afandi pada 17 Januari 2011 jam 15:01

Tidak banyak kenangan yg masih bisa kita ingat disaat masih balita, saya jg begitu, walau tak banyak, ternyata masih ada momen2 tertentu semasa kecil yg sampai sekarang tersimpan rapi dalam ingatan, seperti tatkala aq masih berusia 2 thn, misalnya aku ingat betul diusiaku itu dirumah dipelihara seekor monyet (maklum, penyayang binatang hehe..,org rumah dulu emang suka beternak ato miara hewan,mulai dr segala jenis unggas darat, ayam petelur,ayam potong, ayam kampung, ayam kalkun, ayam hutan, angsa, mentok, bebek..kambing jowo, wedus gibas, sapi, kerbau..bener lho,,yg ngga kesampaian kayaknya miara marmut..itu semua dimasa lalu, sekarang yg masih eksis turun temurun cuma ayam kampung ama kucing, ngga ada yg suka kucing sebenarnya..tp ngga tau kenapa makhluk ini selalu ada, pengen diusir tp susah banget..akhirnya dibiarin aja beranak pinak.)

(Malah ngelantur, tdnya cerita waktu umur 2 thn kok jd bahas hewan piaraan..). Aku tau klo usianya waktu itu 2 tahunan, patokannya rumah. ketika lahir keluargaku masih tinggal dirumah yg lama, dan ketika umurku 2 tahun itulah, kami pindah ke rumah baru di pekarangan sebelah rumah lama. beberapa aktifitas kehidupan dirumah lama inilah yg sampai kini masih teringat juga.

Layaknya bocah lain, semasa kecil kala memperoleh informasi baru, slalu saja ditangkap dgn imaginasi. Ketika mulai dikenalkan tentang Tuhan, suatu malam saya bermimpi ketemu 'tuhan' dalam 'sosok' yg 'menakutkan'. Kadang mimpi2 tertentu membuat bangun tidur ada perasaan2 aneh. Dilain waktu, kala bangun tidur sore hari, tiba2 saya tercenung dipintu rumah menatap langit diarah barat membayangkan tentang kiamat, kapan terjadinya, bagaimana jika Tuhan tidak lagi menghendaki manusia "ada", saya takut kalau kemudian kehidupan ini benar2 "sirna". Tp itulah dunia anak2, saat kita masih polos, lugu dan merespon segala sesuatu apa-adanya.

Sampai sekarang, setelah tumbuh dewasa, tema "kiamat" adalah informasi yg selalu menarik perhatian bagi saya. Bahkan kalau pun datangnya berasal dr seorang paranormal, tentu bukan sembarang paranormal, ia harus seseorang yg secara logis dan kepribadian bisa dipercayai.

Saya masih diingat diledek teman, ketika dulu pernah mengagumi sosok "mama lauren", tentang bagimana ia piawai 'menebarkan ketakutan' dgn ekspresi wajah yg dingin dan misterius, katanya ; thn depan ada pesawat jatuh, tokoh nasional tewas, gempa, gunung meletus bla..bla..lalu yg sempat bikin gentar, mama lauren pernah jg 'meramal' tahun 2012 org indonesia tinggal 40 % lho..lalu ia mengatakan tak bisa meramal setelah thn 2012, kata mama lauren "gelap, blank, hitam.." (ya iyalah gelap, la wong dia meninggal tahun kemarin).


Bukan soal kepiwaiannya meramal yg membuat saya menyukai mama lauren, tp lebih soal kenyataan bahwa dia adalah muslimah, pesan2nya slalu positif dan mama lauren seorang indigo.

Apa bedanya peramal dgn indigo ? Beda, indigo adalah anugerah alamiah (dunia ini penuh rahasia n misteri,Tuhan sedikit membuka celah alam rahasia dan misteri ini pada segelintir manusia, ia bisa seorang nabi, wali atau manusia biasa saja, pada manusia biasa inilah dikenal istilah indigo), sedangkan kemampuan meramal adalah ilmu "dunia lain" yg relatif bisa dipelajari, tidak banyak org memang. Secara teknis, tingkatan pemula kecakapan meramal ini layaknya belajar santet\sihir atau ilmu perdukunan lain, tentu dgn banyak cara, media dan perantara. Org2 abangan kayak ki gendeng pamungkas, ki joko bodho atau permadi punya jalan sendiri mendapatkan ilmu ini, sementara beberapa kiyai dan ulama punya jg ilmu semacam ini, yg didapat dgn amalan dan ritual berbeda.

Banyak org salah dlm memahami 'ramalan' org2 indigo kayak mama lauren misalnya, yg harus kita mengerti bahwa "pesan2" yg diterima org2 indigo itu tidaklah naratif, tp banyak berupa simbolik dan "gambar". Bukan informasi yg 'terang-benderang'. sehingga mereka (org2 indigo) ini lalu 'meramal' (menebak) "pesan2" yg ia terima. Hasil tebakannya bisa tepat, bisa pula meleset..boleh jd salah besar, boleh jd pula cuma salah sebut waktu, tempat atau orang.

Kembali ke soal kiamat, saya cukup rajin dan memang gemar membaca pengetahuan tentang ini, niatnya supaya secara psikologis siap dan paham dizaman apa kita hidup sekarang ini.Yah, bukankah menuntut ilmu itu katanya kewajiban mulai dr ayunan sampai liang lahat ?

Harun Yahya mempercayai bahwa kita sudah memasuki tanda2 paling akhir menjelang tibanya saat kiamat kubro, diantaranya keluarnya dajjal, tampilnya imam mahdi dan turunnya Nabi Isa. Data numerik, jd salah satu argumen yg ingin sy sebut dlm catatan ini sebagai "otak-atik-gatuk" (angka2 diotak-atik biar hasilnya cocok),

Beliau menyebut QS.Al-kahfi punya kaitan erat dgn tanda2 hari kiamat, didalamnya ada kisah2 dimasa lalu yg akan 'menjelma kembali' dikehidupan menjelang kiamat. Disebutnya Surat al kahfi adalah surat ke-18 al-qur'an, ayatnya 110, 18X100=1980, dgn kata lain menurutnya proses menuju hari kiamat dimulai tepat pada awal abad 14 hijriyah (1401 H atau 1980 M.). Sebagai penguat disandarkan pula pada hadits sperti dua gerhana dalam satu ramadhan (faktanya thn 1981 dan 1982 pada bulan ramadhan terdapat gerhana matahari dan dilain hari gerhana bulan), penyerbuan ka'bah (faktanya thn 1979, terjadi kerusuhan yg menewaskan 400-an jamaah haji di makkah), dsb. Benarkah kita benar2 diera akhir zaman ? Wallahu a'lam, memang bukan hal mudah mencocokkan kenyataan masa kini dgn isyarat yg berasal dr 14 abad lalu, apalagi bila rujukannya beberapa hadits yg bukan masuk kategori "mutawatir".

Umumnya org islam tdk terlalu peduli dgn tema2 seperti ini, tp bagi siapa saja yg mengerti ilmu agama, punya tanggungjawab turut melibatkan diri mengkaji sejauh mana validitas dan kesahihan hadits2 tentang kiamat tersebut..

Ada jg perbedaan dalam meyakini akan turunnya Nabi Isa. Dikalangan intelektual islam sendiri ada dua macam pendapat, pertama Nabi Isa telah wafat,dan takkan hidup lg, dgn bersandar pd alasan, bahwa nyaris semua hadits tentang turunnya Nabi Isa hanya bersumber dr dua sahabat yg dulunya nasrani dan dipandang dipengaruhi oleh keyakinan lamanya. Pendapat kedua, nabi Isa masih hidup dan akan turun kembali.

Saya sendiri memilih condong pada pendapat kedua, dgn berasumsi pada hadits tentang anjuran supaya menghafal surat al-kahfi, surat dlm al-Quran yg memuat diantaranya cerita ttg kisah ashabul kahfi, sekelompok pemuda mukmin yg di'tidur'kan Tuhan 300 tahunan lamanya disebuah gua. Saya menduga bahwa kisah ini mengandung 'ibarat' yg ada kaitannya diri dan peristiwa turunnya Nabi Isa. Mungkin saja saat ini Nabi Isa memang tengah di'tidur'kan sekian lama,untuk suatu waktu di'bangun'kan Tuhan untuk satu tujuan (Allahu a'lam).

Adapula hadits lain yg menyatakan bahwa kiamat akan terjadi tidak lebih dr 1000-2000 tahun lg, bila itu benar dinyatakan Rosulullah 14 abad lalu (1400 thn), maka kiamat itu akan terjadi diantara rentang masa 600-an tahun, barangkali dizaman kita,atau dizaman anak cucu kita nanti (lagi2 : wallahu a'lam).

Mengingat kiamat sama pentingnya tentang mengingat mati. Mengingat mati lebih banyak urgensinya bagi diri sendiri, sedang mengingat kiamat menghadapkan kita pada persoalan masa depan anak cucu kita, masa depan agama kita...

Akhirnya, kapanpun dan dimanapun terjadi kiamat, baik 'sughro' ato 'kubro', yg penting kita sukses husnul khotimah... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar