TOKOH HERO BERNAMA SOEHARTO (BAG.I)


Sewaktu almarhum Gus Dur wafat, mencuat wacana pemberian gelar pahlawan pada beliau. Ngga lama kemudian Golkar ikut-ikutan usul, Pak Harto supaya juga diangkat sebagai pahlawan. Klo Gus Dur rasanya ngga ada yang protes, tapi Soeharto sudah kadung dicitrakan oleh media sebagai ‘raja’ KKN, otoriter, anti demokrasi, dan cap jelek lain, jadi banyak yang ngga terima. Bagaimana dengan saya, ikut mana ?? (saya ini penggemar sejarah sejati, melihat sesuatu dari banyak sisi..lho..lho kok malah narsis, muji diri sendiri hhehe..), saya pengen ngutip kata2 Gus Dur waktu diacara kick andy tentang Soeharto “Pak Harto itu jasanya bes..sar sekali buat bangsa ini,,,walau dosanya juga banyak…(hadirin pada ketawa). 

Gus Dur adalah orang dengan wawasan dan pemahaman sejarah yang amat baik. Dan terhadap Pak Harto (walau sering berseberangan), Gus Dur fair menilainya. Dan saya yakin, kalau Pak Harto meninggal dizaman presidennya Gus Dur, Pak Harto sudah ditetapkan sebagai pahlawan (kalaulah tidak boleh sebagai pahlawan nasional, ia berhak menyandang gelar pahlawan kemerdekaan). Apa yang dimaksudkan Gus Dur, Pak Harto jasanya “besaar sekali untuk bangsa ini” . Kita tahu Pak Harto sudah jadi tentara dan berjuang dalam kerangka perjuangan kemerdekaan sejak zaman jepang, belanda dan era sesudahnya.Ia leader dalam peristiwa SU 1 Maret di jogja, selepas Belanda cabut pun Indonesia masih punya sisa peperangan lain, banyaknya pemberontakan dan separatis di daerah2, Soeharto juga punya peranan memimpin pasukan penumpasan.Tahun 1965 ketika pecah G30S, Soeharto bertindak cepat tanpa mengenal takut, ia berani ‘membangkang’ pada Soekarno karena meyakini bila ia benar dalam konteks kepentingan Negara. Ia bubarkan PKI (bagaimana wajah Indonesia sekarang bila PKI masih ada, mungkin orang islam tidak mayoritas jumlahnya), ia hentikan konfrontasi dengan Malaysia-singapura karena tahu itu kontraproduktif bagi kepentingan Indonesia sendiri. 

Soeharto sadar bangsa Indonesia waktu itu masih susah ekonominya, akan lebih baik jika energi dicurahkan pada membangun Negara sendiri ketimbang bermusuhan dengan Negara lain. Hasilnya ? berpuluh tahun kita menjalin persahabatan kental dengan Malaysia-singapura (dan Negara tetangga lain), masih ingatkah dulu di tvri ada acara siaran bareng tv Malaysia. Dan karenanya, Malaysia hormat dan segan bukan main pada Soeharto. Hubungan baik ini yang membuka kran pintu pekerjaan bagi TKI dimalaysia, hingga kini jumlahnya katanya 2 jutaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar