SIDIK JARI


Kita semua yg pernah sekolah tentu pernah membubuhkan sidik jari. Dulu, waktu mau lulus SD sempat heran jg untuk apa sih menempelkan tangan yg tlah diolesi tinta stempel ke foto ijazah, buat apa sih ? sampai sekarang ngga ngerti juga fungsinya, mungkin jg sebagai bukti bahwa kita adalah pemegang sah ijazah tersebut. Sebetulnya membubuhkan sidik jari di ijazah merupakan langkah cerdas dan strategis yg dapat dimanfaatkan bg banyak kepentingan, terutama yg terkait keperluan forensik dan identifikasi. Sidik jari adlah sisi kemanusiaan yg unik, karena setiap manusia memiliki sidik jari yg berbeda-beda.

Cobalah kita bayangkan jika administrasi terkait kependudukan di indonesia dikelola secara baik [aneh jg jika presiden SBY ngga perlu ada kementrian kependudukan], maka konflik pemilu dan pemilukada yg bersumber dari ketidakberesan data pemilih dapat diminimalisir. Kasus pemilih ganda, penggelembungan jumlah pemilih atau warga yg mestinya punya hak pilih tp tak bisa menyalurkan haknya akibat kekacauan pendataan akan tereduksi. Lewat pengelolaan kependudukan, Pemerintah jg bisa memperoleh data profil penduduk secara akurat sehingga otomatis mempermudah pemerintah menyusun program yg tepat sasaran dan memang dibutuhkan.

Mari kita bayangkan lagi seandainya ada kementrian kependudukan yg memiliki data base kependudukan yg dilengkapi copy data sidik jari tiap warga negara, tentu akan sangat membantu kinerja instansi lain, terutama kepolisian. Ketika ditemukan satu jenazah tanpa pengenal, bagaimanapun kondisinya akan dengan cepat teridentifikasi jika ada database atau bank data sidik jari. Tidak perlu lagi menyebarkan reserse atau menunggu laporan kehilangan keluarga. Begitu pula ketika ditemukan sidik jari pelaku kejahatan, baik kriminal biasa, kriminal khusus atau terorisme.

Mengumpulkan sidik jari warga negara juga bukan hal sulit, bahkan itu bisa dilakukan sejak seseorang masih bayi atau klo mau yg lebih terstruktur dan sistematis, ya lewat sidik jari ijazah mulai tingkat pendidikan terendah hingga tertinggi. Begitu pula saat seseorang membuat kartu penduduk.

Persoalannya saya kira bukan pd apakah kita sudah menguasai teknologinya, menjd atensi dan political will pemerintah tp soal realisasi. Kabar baiknya saat ini indonesia sudah punya yg namanya INAFIS [Indonesia fingerprint identification system] yg merupakan sistem identifikasi sebagai pusat data catatan tiap individu, dimana setiap warga negara indonesia sejak bayi yg baru lahir, maka kehadirannya akan terekam inafis dgn mengambil sidik telapak kaki. Klo tidak salah yg mengelola Inafis adalah Polri [soalnya sering lihat kendaraan Inafis Polri], tp klo menurut hemat sy, mestinya tidak dibawah Polri, tp bagian dr kementrian kependudukan. Masalahnya, kasihan Polri klo kebanyakan dikasih tugas.

Berarti secara ide, pemerintah memiliki kesadaran memiliki database kependudukan secara nasional, Cuma problemnya sudah jd tradisi di indonesia klo ide bagus kerapkali tidak ditunjang dgn konsep dan mekanisme pelaksanaan yg baik pula. Seringkali wacana itu sebatas wacana yg terdengar indah ditelinga, sehingga kita lantas manggut2 setuju saat suatu proyek atau program lantas diluncurkan dgn biaya super besar, tp toh kenyataannya laksana jauh asap dr api. Nyatanya, banyak masyarakat belum paham ada program database sidik jari nasional, apalagi klo basis pengumpulan datanya bersumber dr kelahiran bayi dan KTP, sebab kita tahu banyak bayi yg lahir tidak selalu tercatat atau memiliki akte kelahiran. Begitu pula dgn KTP, masih banyak masyarakat yg ogah-ogahan bikin KTP karena prosedur pembuatannya ribet, mahal lagi [kasus sejumlah daerah]. So, kita tunggu saja apakah beberapa tahun ke depan, gagasan database sidik jari nasional bakal benar2 terwujud. Semoga.

oleh Ainul Huda Afandi pada 11 September 2011

3 komentar:

  1. Begitu banyak kegunaan sidik jari. Sunggu ciptaan Alloh luar biasa :)

    Regard's

    Fingerprint Teams

    BalasHapus
  2. Saya mengalami ga sidik jari lalu saya langsung laminating apa ka kita yang ga sidik jari ijazah smp ini bakal di pakai atau tidak..?

    BalasHapus
  3. Anonim9:52 PM

    Trmkasih

    BalasHapus