FITNAH


14 abad lalu, baginda Nabi Muhammad telah mengisyaratkan bahwa salah satu tanda menjelang tiba masa kiamat yakni merebaknya budaya fitnah. Fitnah adalah desas desus, rumor atau perbincangan menyangkut seseorang atau sekelompok org yg tidak benar atau tidak sesuai dgn kenyataannya. Lihatlah, betapa mudah kita menfitnah orang dan betapa mudah pula kita difitnah orang.

Ingatan tentang fitnah ini muncul saat baru saja membaca berita satu LSM (Hajar Indonesia) yg diketuai pengacara muda, Farhat Abas melaporkan musisi Ahmad Dhani ke Polda Metro jaya dgn tuduhan merekayasa kasus bom buku untuk tujuan meningkatkan popularitas. Lho..apa ngga terbalik tuh ? Apa bukan LSM ngga jelas ini yang malah ingin numpang tenar..

Baiklah kalau memang laporan disertai bukti, taruhlah wajar, tp coba kita lihat dulu apa buktinya klo pengirim bom itu suruhan org2 Dhani. Apa jawab aktivis Hajar Indonesia yg namanya mirip mantan presiden Mesir, Anwar Sadat.."Buktinya ada tapi ngga untuk dipublikasikan, pokoknya bom buku itu akal2an Ahmad Dhani aja. Soalnya ngga nyambung itu artis sama aksi terorisme".

Gemes rasanya liat org2 kayak gini, yg cari proyekan duit dgn cara menumpang berita2 besar. Paling banter yg disebut bukti itu cuma asumsi belaka. Coba liat aja kerjaan Farhat Abbas yg sibuk mencari panggung popularitas. Tadinya siapa kenal namanya, ia cuma pengacara biasa..namanya mulai naik setelah menikahi artis lawas Nia Daniati. Lalu, wara-wiri jd pengacara artis2 yg kesangkut kasus hukum. Kala muncul kasus Video Porno Ariel-Luna-Tari, dgn gaya sok moralis ia melaporkan ariel ke polisi. Padahal tanpa dilaporkan itu sudah pasti diproses, karena menyangkut pidana, bukan delik aduan.

Belum cukup juga, si Farhat kemudian ikut2an mendaftar jd ketua KPK, padahal tau berapa batas minimal menjadi calon. Karena baru 'anak kemarin sore', pendaftarannya pun digugurkan oleh panitia seleksi. Klo Dhani, ini artis yg udah tenar sejak si Farhat masih SMP. Kalaupun Dhani ini suka bikin sensasi namanya juga artis. Artis kan butuh popularitas untuk menjaga eksistensinya di dunia entertaint. Tapi, betapapun gokil dan arogannya si Ahmad Dhani, sy pikir dia masih cukup waras untuk sekedar punya ide bikin heboh indonesia dgn bom buku.

Tuduhan Dhani sbagai pengirim bom sama ngawurnya dgn Dhani yg tuduh sebagai agen Yahudi. Benar si Dhani senang memakai simbol2 dlm bentuk aksesoris, tp tidak pantas mengklaim ia adlah antek Yahudi. Dhani walaupun kehidupannya ngga begitu agamis, tetaplah seorang muslim. Alangkah buruk tuduhan yg menyebutnya sebagai agen Yahudi oleh orang2 yg menyebut dirinya pembela Islam, padahal caranya sama sekali tidak islami.

Semua kembali pada fitnah. Kadang orang ngga sadar apa yg dilakukannya adalah fitnah, padahal begitu bencinya islam pada penyakit masyarakat ini, sampai2 ada hadits, "Fitnah itu lebih kejam dr pembunuhan." Na'udzu billah. Itulah mengapa Nabi berpesan pada kita, kalau tidak mampu menjaga lisan dgn omongan yg baik maka sebaiknya diam saja. Jangan sampai terlalu asyik ngerumpi tercetus obrolan yg mengarah pada ghibah dan fitnah. Memang susah (bahkan dlm catatan ini mungkin ada jg unsur ghibahnya), tp setidaknya kita bs sering2 mengingatkan diri dan sadar soal kebiasaan buruk ini. Supaya fitnah tidak membuat kita rugi kala harus melewati urusan perhitungan di yaumul hisab kelak.

oleh Ainul Huda Afandi pada 21 Maret 2011 jam 16:22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar