MENDADAK ARTIS


Brigadir polisi satu (Briptu) Norman Kamaru jadi tokoh utama pemberitaan media massa pekan ini. Setiap hari kisah tentang anggota brimob Polda Gorontalo ini muncul dilayar televisi, jadwal kegiatannya pun amat padat. Ia sudah tampil di acara bukan empat matanya tukul, abis itu harus melayani sejumlah permintaan wawancara, trus besoknya terbang ke bali diundang di acara Opera Van Java. Balik lagi ke jakarta, ketemu kapolri, masuk dapur rekaman, belum lagi belasan acara lain sudah siap menunggu kedatangan Briptu Norman.

Semua bermula dr secara iseng Briptu Norman berinisiatif merekam nyanyian lipsing lagu india sekaligus berjoget ala aktor tenar bollywood, sahrukh khan..lalu entah gimana ceritanya file rekaman video hp joget tersebut tersimpan di tautan video diakun facebook salah seorang rekan norman sesama anggota polisi. Sampai kemudian seorang mahasiswa teknik melihat postingan video tadi dan menguploadnya di situs youtube dengan judul "polisi gorontalo menggila". Judul video yg terkesan bombastis inilah agaknya yang memancing perhatian banyak orang untuk sekedar melihat isinya, sampai hari ini udah mencapai sejutaan orang.

Saya sendiri mulanya ikut penasaran kayak apa sih videonya pemuda kelahiran 1985 ini kok kayaknya heboh banget...ternyata eh ternyata setelah dah liat..oo, cuma segitu aja...ngga terlalu surprise sih, orang hanya gerak2in tangan doang..kalaupun video ini menarik mungkin lebih disebabkan karena selain aksi ini sifatnya spontanitas, juga barangkali karena si polisi mengenakan seragam uniform dinas harian, ekspresi wajahnya emang terlihat kocak, dan lagunya nyentrik (hari gini kan ngga musim lg lagu2 india).

Namun, emang seperti halnya sinta-jojo atau udin sedunia, didunia maya video kocak ala Norman punya potensi bikin heboh, dan semakin jd racun begitu media massa ngga ikut2an latah.

Pimpinan polisi sendiri awalnya bingung menyikapi fenomena yg terbilang baru dan unik ini. Tadinya dengan tegas si Briptu Norman mau dikasih sanksi karena dianggap berprilaku tidak etis kala menjalankan tugas. Pimpinan Polri khawatir aksi joget Norman memberi kesan buruk bagi pencitraan anggota polri yg selama ini imejnya serius dan berwibawa.

Namun melihat respon masyarakat yg justru positif, pimpinan polri akhirnya mikir, daripada diberi sanksi tp malah bikin kontroversi, lebih baik si norman ini dimanfaatkan buat memperbaiki citra polisi yg selama ini sudah terlanjur negatif. Akhirnya, bila atasan Norman tadinya mau menindak org yg pertama kali mengunggah video ke youtube, eh belakangan malah berterima kasih. Si Norman sama kesatuannya di kasih duit, atas kebijakan mabes polri diberikan izin seluas-luasnya bagi Norman untuk melakukan aktifitas yg sebenarnya ngga ada kaitan sama sekali dgn tugas2 kepolisian.

Singkat cerita, si norman sekarang bukan Briptu Norman yg dulu, ia sudah jadi orang terkenal. Lebih populer ketimbang kapoldanya sendiri. Soal jadwal padat Norman, saya sendiri ngeliatnya aneh aja...ngapain sih urusan joget ini bisa sampai si Norman kemana2 justru dikawal atasannya dibrimob gorontalo, udah kayak pahlawan atau personel polri yg berjasa besar, wawancara didampingi Kombes Boy Rafli, kadivhumas mabes Polri, Irjen Pol. Anton Bahrul Alam, bahkan dipanggil ketemu kapolri segala. Klo misalnya ada anggota polri yg sukses menangkap penjahat besar, panteslah kalau diperlakukan istimewa. Tapi klo cuman joget ??? Emang itu prestasi anggota polri yg dianggap membanggakan ya...Masyarakat ngga butuh hiburan dari polisi, masyarakat cuma ingin polisi2 yg profesional dan jujur, itu aja. Klo ingin menghibur ya udah ngga usah jd polisi, jadi artis aja...

Saya ngga menyalahkan Briptu Norman, saya cuma menyayangkan awak media tv dan pejabat2 Polri yg keliatan lebay dan berlebihan dalam memperlakukan Norman. Semoga aja..aksi Norman ngga jadi wabah dikalangan personel polri atau TNI, yaahh..lucu aja klo tiba2 banyak video orang2 berseragam muncul di youtube hanya gara2 pengen tenar kayak briptu Norman.

oleh Ainul Huda Afandi pada 10 April 2011 jam 11:11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar