Seminggu sudah saya
rehat menulis catatan di facebook. Kebetulan mulai beberapa hari lalu saya
terserang penyakit yg memang sangat akrab dalam hidup saya, meriang. Tapi kali
ini memang agak complicated, demam tinggi campur sakit kepala, mual2, perut
kembung, tak nafsu makan, diare...tp masih lumayanlah, baru sebatas penyakit yg
biasa diderita org kere, hehe.
Alhamdulillah, setelah menelan segala jenis obat dan pil kini kondisi badan udah terasa mendingan. Malam ini, sembari menunggu kantuk datang, ku coba kembali menambah daftar catatan di facebook. Sambil tiduran. Sempat mikir, idenya soal apa ya...alah, dr pada kelamaan mikir, ya udah barusankan nonton tv ada yg
rame tuh meributkan masalah pembangunan gedung DPR, itu aja ide catatan kali
ini.
Iya, saya sebetulnya heran, pembangunan gedung DPR ini penting ngga sih diributkan...secara menurut saya ya.. terserah deh biarin aja klo mau bangun gedung, mau brapa trilyun kek, gitu aja kok ribet..
Klo berdasar substansi dan kebutuhan, pembangunan gedung baru DPR itu ngga ada yg aneh, wajar adanya. Lha, bangunannya emang produk lama, dah puluhan tahun. Kalaupun mau dipolemikkan, taruhlah soal disain, berapa anggarannya, lokasinya dimana..(malah masalah lokasi ini yg seharusnya rame didiskusikan. Soalnya dr dulu ada wacana pemindahan ibukota negara. Jangan sampai udah capek2 bikin dijakarta, eh ngga taunya ibukota negara jd pindah).
Klo soal anggaran, cuma 1,7 Tkan
? Itu mah kecil, wong negara kita (anggap aja begitu) kaya...itu angka yg
teramat kecil ketimbang fakta kebocoran beratus2 trilyun tiap tahun duit negara
gara2 dibobol para koruptor. Malah, aku pesen klo bikin jangan nanggung2, bikin
yg super megah sekalian. Dulu, waktu Bung Karno berencana membikin istiqlal,
monas, gelora senayan, banyak jg yg mencibir, "rakyat banyak yg susah klo
neko2 to pak, bikin gedung yg mahal biayanya"...tp begitu sudah jd dan
kelihatan mentereng, semua akhirnya bisa dikenang dan dinikmati sebagai bagian
dr aset indonesia .
Masih ada jg aktifis pemerhati parlemen yg ngeyel, kinerja anggota DPR buruk..harusnya benahi dulu kinerja, baru minta fasilitas. Klo aku sih ngga heran sama kinerja...dulu zaman orba isinya DPR cuma datang, duduk, diam, manggut2..tepuk-tangan. Klo sekarang udah beda jauh, ngga sekalem dulu, sekarang banyak yg hiperaktif dan pecicilan..
Saya memang termasuk orang yg tidak setuju konsep perwakilan rakyat dalam wujud keberadaan partai politik. Parpol itu bagus secara konsep dan gagasan, tapi basi dan tak relevan lagi bila dikaitkan dgn perkembangan peradaban manusia. Parpol hanya cocok untuk org2 berintegritas tinggi, nasionalis dan patriotik, tp realitas yg terjadi menjadi kontraproduktif bg kepentingan negara bila parpol justru terdiri dr banyak politisi pragmatis, kehilangan idealisme dan slalu berdiri diatas kepentingan partai masing2. Itulah yg banyak terjadi saat ini.
Alhamdulillah, setelah menelan segala jenis obat dan pil kini kondisi badan udah terasa mendingan. Malam ini, sembari menunggu kantuk datang, ku coba kembali menambah daftar catatan di facebook. Sambil tiduran. Sempat mikir, idenya soal apa ya...alah, dr pada kelamaan mikir, ya udah barusan
Iya, saya sebetulnya heran, pembangunan gedung DPR ini penting ngga sih diributkan...secara menurut saya ya.. terserah deh biarin aja klo mau bangun gedung, mau brapa trilyun kek, gitu aja kok ribet..
Klo berdasar substansi dan kebutuhan, pembangunan gedung baru DPR itu ngga ada yg aneh, wajar adanya. Lha, bangunannya emang produk lama, dah puluhan tahun. Kalaupun mau dipolemikkan, taruhlah soal disain, berapa anggarannya, lokasinya dimana..(malah masalah lokasi ini yg seharusnya rame didiskusikan. Soalnya dr dulu ada wacana pemindahan ibukota negara. Jangan sampai udah capek2 bikin dijakarta, eh ngga taunya ibukota negara jd pindah).
Klo soal anggaran, cuma 1,7 T
Masih ada jg aktifis pemerhati parlemen yg ngeyel, kinerja anggota DPR buruk..harusnya benahi dulu kinerja, baru minta fasilitas. Klo aku sih ngga heran sama kinerja...dulu zaman orba isinya DPR cuma datang, duduk, diam, manggut2..tepuk-tangan. Klo sekarang udah beda jauh, ngga sekalem dulu, sekarang banyak yg hiperaktif dan pecicilan..
Saya memang termasuk orang yg tidak setuju konsep perwakilan rakyat dalam wujud keberadaan partai politik. Parpol itu bagus secara konsep dan gagasan, tapi basi dan tak relevan lagi bila dikaitkan dgn perkembangan peradaban manusia. Parpol hanya cocok untuk org2 berintegritas tinggi, nasionalis dan patriotik, tp realitas yg terjadi menjadi kontraproduktif bg kepentingan negara bila parpol justru terdiri dr banyak politisi pragmatis, kehilangan idealisme dan slalu berdiri diatas kepentingan partai masing2. Itulah yg banyak terjadi saat ini.
oleh Ainul Huda Afandi pada 31
Maret 2011 jam 0:14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar