UPIN DAN IPIN


Meskipun banyak org dewasa tidak suka dgn malaysia, walau media indonesia banyak memuat pemberitaan yg memusuhi malaysia, tp tidak untuk anak2. Anak2 indonesia, terutama anak usia SD dan balita menyukai tontonan kartun 3 D, upin ipin yg diproduksi Les' Copaque Malaysia. Saking potensialnya kartun ini, les' copaque sempat ditawari kerjasama dgn walt disney picture, salah satu rumah produksi kartun kelas dunia, namun ditolak dan memilih TV9 malaysia untuk ditayangkan secara rutin.

Kartun "Upin ipin" mengisahkan tentang dua anak kembar yatim piatu yg tinggal bersama kakak perempuan dan neneknya. Walau pun bersetting yatim piatu, tp kartun ini dibangun dgn nuansa psikologis anak2, banyak diisi kegembiraan, permainan dan pesan2 moral. Alur cerita dan dialog pun disesuaikan dgn cara berfikir anak2. Salut buat penulis naskah.

Dari sisi naskah, "upin ipin" bagi saya lebih bagus ketimbang naskah novel fenomenal "laskar pelangi". Sekalipun "laskar pelangi" patut dipuji dr sisi cerita, detail penggambaran dan mengandung banyak pesan2 pendidikan, namun novel karya andrea hirata ini terlalu dipengaruhi cara berfikir ala penulisnya yg dewasa, banyak pengalaman, dan luas wawasannya.

Sementara penulis naskah "upin ipin" justru lebih cermat dlm menelusuri jalan pikiran anak2, tidak ada anak2 yg terlalu kelihatan jenius, tak ada anak yg terkesan amat baik, meskipun jg tak ada tokoh antagonis.

Semua disusun natural umumnya kehidupan anak. Setting tempat jg sengaja bukan tentang kehidupan anak2 di perkotaan, namun anak di dusun (desa), dgn harapan agar kehidupan khas anak desa, berkebun, permainan2 macam 'tarik upih' atau 'baling selipar' (permainan yg ada jg dipelosok2 desa di indonesia, tp memakai istilah berbeda) tetap bisa dilestarikan.

Dulu, zaman TVRI indonesia pun punya tontonan buat anak2, seperti si unyil. Tp bedanya unyil dibuat dgn media boneka, sehingga tidak terlalu menarik buat anak2 sekarang. Anak2 masa kini menyukai karya2 hasil sentuhan teknologi. Saya tak mengerti kenapa animasi dan kartun indonesia tak banyak, dan kalaupun ada tak bs dikatakan bagus dan patut dipuji. Padahal indonesia punya banyak jago2 komputer, bahkan para hackernya salah satu terbanyak di dunia.

Kartun upin ipin menampilkan tokoh2 dgn beragam karakter, opa yg bijaksana, kak rus yg keras tapi baik hati, upin yg banyak tanya dan sering tak mau mengalah dgn adiknya, ipin yg suka sekali nyletuk, "boleh..boleh..boleh.", mail yg bermental pedagang, jarjit yg polos dan paling besar badannya dikelas, ihsan berwatak agak pelit dan suka pamer, ketua kelas yg biasa memberi komando, "selamat pagi, cek gu.. !" dan beberapa tokoh lain dgn watak berbeda.

Walaupun nuansa keislaman terasa dominan, tp tokoh2 dlm kartun upin tak seluruhnya berasal dr ras melayu atau semua beragama islam, misalnya jarjit beretnis india dan beragama hindu, mei mei, anak etnis china, bahkan dalam salah satu episode ditampilkan pula anak dari indonesia. Semua tampak rukun dan bersahabat.

Sebagai akhir catatan ini, saya akan mencuplik salah satu adegan di episode teraweh.
"Haiii, saya upin, dan ini adik saya ipin (haiii). :
Upin : "lepas bebuke hari pertama tuu..kite org tetiduuk.."
Ipin. :" tak pegi ke surau pulak tu, is..is..iiss!".
Upin : "Tapi, hari kedue..."
Ipin. : "Kite orang tetiduk juga..."
Upin : "Ssstt..(...), besoknya kite pegi ipin kan..?"
Ipin. : "betul..betul..betul.."

oleh Ainul Huda Afandi pada 18 Februari 2011 jam 14:13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar