PAKAIAN


Saya tertawa waktu beberapa jam lalu sekilas melihat satu adegan sinetron di sctv yg berkisah tentang seorang anak kota yg gaul dan ngga kenal ilmu agama masuk pesantren. Kelucuan pertama, waktu si anak gaul ini karena terlambat tiba ke masjid untuk ikut jamaah, disuruh kiyai untuk iqomah. Dgn tingkah yg pede abis, si pemuda memegang mik, dgn gaya seorang vokalis. Bukannya mengucapkan lafadz iqomah, si pemuda malah menyerukan, "ee..are you ready ..!!?? ayo kita sholat berjamaah bersama kiyai abdullah !" Kontan para jamaah langsung menggerutu melihat kelakuan santri baru yg ngga tau sopan santun itu.

Setelah shalat jamaah selesai, diluar masjid si anak gaul dihadang tiga orang pengurus pesantren. Saya ngga ingat persis dialognya, tp si pengurus menegur prilaku anak gaul tadi. Shalat pake kaos dan berjeans, make kalung dan gelang, badannya tato-an lg. "Hei, kalau ke masjid tuh, pakaian rapi kayak kita2 ini, pakaian surga..." Ujar pengurus sambil menunjuk ke pakaiannya sendiri, bersarung, baju koko dan berpeci..

Saya ngga lama nonton sinetron ini, sebab seperti umumnya lelaki sejati lain, pantang punya hobi nonton sinetron. Tp istilah "pakaian surga" menggerakkan saya membuat catatan ini. "Pakaian surga" dlm sinetron td maksudnya mungkin pakaian yg islami. Seperti apa sih pakaian islami itu ?

Sejauh yg saya pahami, pakaian islami itu kriteria dasarnya ada tiga, pertama harus menutup aurat, kedua, pola pakaiannya tidak menyerupai pakaian lawan jenis, dan ketiga bukan pakaian yg khas dipakai oleh org2 diluar islam. Fungsi utama pakaian memang untuk menutupi aurat. Kenapa aurat harus ditutupi ? Supaya ngga memancing timbulnya hawa nafsu seks bg yg melihat. Fungsi lain tentu untuk memperindah tubuh.

Lalu apa sih yg disebut aurat..kalau saya memahaminya, apapun yg ada pada diri dan tubuh kita yg dapat memancing nafsu birahi org lain itulah aurat yg harus ditutupi. Karena yg lebih rentan mengundang gejolak nafsu seks itu melekat pada diri wanita, makanya bagian tubuh yg harus ditutupi wanita lebih banyak ketimbang pria.

Soal aurat ini sebenarnya agak susah jg dibikin standar baku, masalahnya tiap org kan punya selera seks yg beragam. Misalnya, si pria A melihat postur tubuh cewek B biasa2 aja, tp pria C sekalipun cuma lihat wajah cewek B udah langsung terangsang. Nah, atas fenomena ini dlm berpakaian prinsipnya semakin seseorang menarik fisiknya, semakin berat tanggungjawab dia untuk menjaga auratnya.

Dgn kata lain, org yg berparas ganteng dan bertubuh atletis punya beban tanggungjawab yg lebih besar untuk menutupi bagian tubuhnya ketimbang yg ngga ngganteng dan atletis. Batasan aurat laki2 antara lutut dan pusar itu baru standar umum kaum adam, ditujukan buat kita2 yg menurut banyak org tampangnya biasa2 aja. Logikanya klo kita mempertontonkan dada dan betis ngga bakalan mengundang nafsu.

Begitu jg dgn wanita. Semakin ia cantik jelita, punya bentuk tubuh yg dijamin menggoda daya tahan nafsu kaum pria, punya beban tanggungjawab menutupi aurat yg lebih besar ketimbang cewek2 yg berparas biasa aja. Kayak misalnya julia peres atau sarah azhari itu kewajibannya ngga cuma sekedar pake baju kurung atau berjilbab, bahkan dua cewek ini harus bercadar, soalnya kebanyakan pria ngelihat bibir keduanya yg sensual saja sudah membuat para lelaki membayangkan bagian tubuhnya yg paling pribadi. Makanya..jangan keburu senang dulu klo punya wajah tampan atau cantik rupawan, dibalik anugerah keindahan tersimpan tuntutan tanggungjawab berat yg bila tak dipenuhi hanya jd potensi menimbun dosa.

Apakah pakaian islami bg laki2 itu pakaian 'congkrang' yg banyak dipakai org2 kayak HTI atau FPI ? Celana 'congkrang' (yg ujungnya diatas mata kaki) itu kan semangatnya mengadopsi hadits Nabi yg diriwayatkan Abu Daud bahwa org memakai kain sarung\jubah yg menutupi mata kaki itu tempatnya dineraka. Klo melihat redaksi haditsnya terkesan ancaman yg menakutkan. Tp kan tiap hadits itu slalu punya latar belakang, ada konteksnya. Hadits ini kan berangkat dr budaya bangsa arab diwaktu itu, bahwa biasanya status sosial-ekonomi seseorang menentukan ukuran jubahnya. Org2 kaya biasanya punya jubah2 yg besar, hingga menyentuh lantai, secara psikologis pakaian model begini biasanya mendatangkan kebanggaan, kesombongan dan keinginan pamer. Prilaku seperti Inilah yg dikritik nabi sebagai sesuatu yg berlebihan dlm berpakaian.

Jd, klo org2 berpakaian cingkrang merasa nyaman dgn cara berpakaiannya, yah silahkan2 saja. Asalkan bukan malah justru meyebabkan sombong dan angkuh.

oleh Ainul Huda Afandi pada 15 Februari 2011 jam 1:10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar